JAKARTA, (INDOVIZKA) - Kasus ibu 35 tahun yang tega membunuh tiga anak kandung di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menimbulkan keprihatinan.
Pelaku bernama Kanti Utami diduga depresi hingga akhirnya menganiaya tiga anaknya pada Minggu, 20 Maret 2022. Akibatnya, satu anaknya meninggal dunia dan dua lainnya berhasil selamat dan sedang dalam perawatan. Bahkan, video penangkapan hingga Kanti mendekam di penjara kini masih viral di media sosial, dan menuai beragam komentar. Banyak yang menyalahkan, mendoakan, dan mendukung kesembuhan Kanti Utami.
Berikut fakta ibu kandung gorok anak sendiri di Brebes :
1. Upaya pembunuhan terjadi saat subuh. Kapolsek Tonjong AKP M. Yusuf menerangkan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 04.30 WIB. Hamidah, bibi terduga pelaku saat itu mendengar suara teriakan keponakannya di kamarnya dan bergegas menuju kamar. Kala itu, pintu kamar ditutup rapat dan terkunci. Karena itu, Hamidah tak bisa membukanya.
2. Seorang anak meninggal dunia Tidak lama, warga lain bernama Irwan datang karena mendengar teriakan Hamidah. Keduanya berusaha membuka paksa pintu dengan palu. “Saat pintu dibuka, anak yang bernama ARK sudah dalam kondisi meninggal dunia. Ada luka sayat di leher. Sedangkan dua bocah lainnya, KSZ (10) dan E (5) mengalami luka parah. Tubuh dua bocah ini dipenuhi luka sayat. Langsung dilarikan ke Puskesmas Tonjong dan dirujuk ke RSU Siti Aminah Bumiayu guna mendapatkan perawatan,” kata Yusuf.
3. Jenazah anak yang meninggal dunia langsung dimakamkan pada hari yang sama. Setelah mengetahui ARK meninggal dunia, Hamidah langsung mengevakuasi ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan terhadap lukanya. Almarhum ARK kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sokawera, yang tidak jauh dari rumahnya pada Minggu, 20 Maret 2022.
4. Dua anak lainnya kini menjalani operasi di rumah sakit Kedua anak Kanti lainnya, KSZ (10) dan E (5) mengalami banyak luka sayatan di tubuhnya. Keduanya langsung menjalani perawatan di RSUD Margono Banyumas. Mereka harus menjalani operasi di bagian luka-luka sayatan di tubuhnya. Kini, kondisi KSZ dan E sudah membaik, bisa diajak berkomunikasi. "Dua-duanya sudah berangsur membaik dan kata petugas rumah sakit sudah menjalani operasi karena luka sayatan. Sudah bisa diajak komunikasi, ngobrolnya nyambung," tutur Tri Murdiningsih, anggota DPRD Brebes yang mendampingi keluarga korban saat menjenguk ke rumah sakit.
5. Pelaku menggorok ketiga anaknya menggunakan cutter. Kasat Reskrim Polres Brebes AKP Syuaib Abdullah menyebutkan pihaknya masih mendalami kasus ini, untuk mengungkap motif sang ibu hingga tega membunuh anaknya dengan senjata tajam. “Pelaku ibunya, sudah kami amankan. Ini masih diproses. Kalau bagaimana dia menghabisi nyawa anaknya, masih didalami. Barang bukti yang diamankan cutter,” kata Syuaib. Diketahui, cutter tersebut baru saja dibeli Kanti satu hari sebelumnya. Saat itu, dia mengaku ingin menggunakan cutter untuk memotong ayam.
6. Pelaku telah diamankan kepolisian. Setelah kejadian tersebut terungkap, Kanti sebagai pelaku langsung diamankan pihak kepolisian setempat. "Pelaku ibunya, sudah kami amankan. Ini masih diproses (penyidikan)," kata Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah, Minggu.
7. Pelaku tega habisi anaknya karena diduga faktor ekonomi. Saat di kantor polisi, video rekaman Kanti yang ditanya perekam di ruang tahanan yang berdurasi 1 menit 47 detik viral. Kanti mengaku sejak kecil dia tidak menerima kasih sayang orang tuanya, bahkan dikurung orang sekitarnya. Tak hanya itu, dia juga mengaku selama menikah dia sering dibentak suaminya yang sering menganggur, sehingga tak dapat menafkahi keluarga. "Suami saya sering nganggur. Saya gak sanggup lagi kalau (suami) kontraknya habis, terus nganggur lagi,” ucap Kanti.
8. Berdalih ingin melindungi anak. Kanti juga mengaku melakukan perbuatan keji tersebut untuk melindungi sang anak agar tak merasa sedih. "Saya ingin menyelamatkan anak-anak biar gak dibentak-bentak. Biar mereka mati aja, gak perlu ngerasain sedih kaya saya. Saya ini gak gila. Pengen disayang sama suami," ujarnya.
9. Pelaku merupakan perias pengantin profesional. Setelah kejadian ini viral, profesi Kanti pun terungkap. Ternyata ia adalah seorang perias profesional. Ia kerap mendandani pengantin perempuan yang akan menikah. Informasi ini diungkapkan pemilik akun TikTok @ina.hamdani. Melalui video TikToknya, Ina memperlihatkan foto-foto Kanti Utami yang mendandani pelanggannya dengan telaten. Pada caption unggahan TikTok-nya, Ina pun mengirim doa terbaik untuk Kanti. "Umi Kanti semoga segera sehat fisik dan mentalmu. Semoga Allah mengampunimu...????," tulis Ina.
10. Suaminya seorang wiraswasta di Jakarta. Kapolsek Tonjong, Yusuf mengatakan, suami Kanti berinisial AL adalah seorang wiraswasta di Jakarta. "Dulu pernah bekerja sebagai satpam, namun kabar terakhir suami yang bersangkutan beralih wiraswasta," tutur Yusuf.
11. Pelaku belum diterapkan tersangka. Sampai saat ini, Kanti Utami belum ditetapkan menjadi tersangka kasus ini. Hal itu lantaran pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan. Pelaku masih menjalani tes kejiwaan di RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, selama 14 hari.
Sumber : IDN Times