
BI Riau mendata penarikan uang tunai jelang Lebaran tahun ini mencapai Rp5,2 triliun atau naik Rp700 miliar dari tahun lalu.
PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau mendata penarikan uang tunai di Riau jelang Idul Fitri 1443 Hijriah mencapai Rp5,2 triliun atau naik Rp700 miliar dari tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal, Asral Mashuri.
Asral mengatakan peningkatan itu didorong kebijakan pemerintah yang kembali mengizinkan masyarakat mudik. Terlebih, cuti bersama Idul Fitri pada tahun ini mencapai 10 hari.
"Kami memprediksi tahun ini kebutuhan uang tunai jelang Lebaran mencapai Rp5,02 triliun karena ada cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 Triliun. Naik Rp700 miliar dibandingkan tahun lalu," kata dia dalam acara Media Briefing Pemenuhan Kebutuhan Uang Rupiah dan Perkembangan Harga Bahan Pokok Jelang Idul Fitri 1443 H, Kamis (28/4/2022).
"Jadi dari analisa kami permintaan uang tunai di momen menjelang Lebaran ini turun karena adanya perpindahan transaksi dari tunai menjadi transaksi elektronik atau digital," katanya.
Asral mengungkapkan, pecahan uang yang telah disalurkan untuk kebutuhan Lebaran didominasi pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 senilai Rp4,8 triliun, dan sisanya uang pecahan kecil dengan nilai penyaluran Rp400 miliar.