Festival Tahunan Pacu Sampan Leper di Inhil Dinanti Masyarakat

Senin, 06 Juni 2022

TEMBILAHAN- Di Provinsi yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu, tepatnya di Kuala Getek, Kelurahan Sei Beringin, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), juga ada atraksi yang unik, yaitu Festival Sampan Leper. 

Kegiatan ini digelar setiap tahun, yang ditaja oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil. 

Pacu  sampan  leper  sudah mulai  dikenal  oleh  masyarakat  Indragiri  Hilir  sejak  tahun  1995. Pacu Sampan Leper pertama  kali  diadakan  di  Pekan  Arba  Kecamatan  Tembilahan. Dilaksanakan  secara  sederhana  dan  terbatas. 

Namun seiring dengan terjadinya pendangkalan Sungai Batang  Tuaka, maka Pemerintah  Kabupaten Indragiri Hilir memindahkan lokasi pacu di  kawasan Kuala Getek Sungai  Luar  Kecamatan Batang Tuaka. 

Dipilihnya daerah Kuala Getek,  Sungai Luar sebagai lokasi penyelenggraan pacu sampan leper, mengingat daerah ini mempunyai lokasi yang sangat  strategis dan mudah di jangkau  oleh masyarakat. 

Sampan Leper kini menjadi salah satu objek daya tarik wisata di Kabupaten Indragiri Hilir. Dapat pula dikatakan sebagai iven langka di dunia yang selalu dinanti oleh masyarakat.

Setiap musim surut tiba, diadakan iven berbentuk lomba yang menampilkan kebolehan masyarakat dalam mengayuh sampan diatas lumpur. 

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan sekitar bulan Juli saban tahunnya. Sebab pada masa itulah, air disekitar Kuala Getek, Sungai Batang Tuaka, surut dan hanya menyisakan lelumpuran yang padat.

Saat itu Lomba Pacu Sampan diatas lumpur ini ramai dihadiri oleh ratusan pengunjung wisatawan. Pelaksanaan lomba terbagi dalam 2 kategori yaitu kategori yang diikuti 40 orang peserta dan beregu terdiri dari 23 kelompok. 

Lomba pacu Sampan Leper ini hampir sama dengan lomba berenang. Ada berbagai gaya. Ada gaya duduk, gaya samping, gaya jongkok, dan adapula gaya dorong belakang. Pesertanya ada putra, ada putri, dan ada pula yang double serta double campuran.

Perlombaan ini bukan main serunya. Sebab bukan saja ketangkasan para pemacu yang menjadi daya tariknya, tetapi juga peserta yang kurang terlatih berkayuh atau berpacu, bukan sekali-dua kali tersungkur ke dalam lumpur. Apabila mereka jatuh, sorak sorai dari penonton pun makin berkepanjangan.

Festival ini ditonton oleh ribuan pengunjung. Sedangkan untuk peserta memperebutkan hadiah hingga puluhan juta rupiah.

Hingga saat ini event pacu Sampan Leper masih tetap terjaga dan terus dikembangkan oleh Pemkab Inhil melalui Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan. Dengan harapan event ini bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisatawan. (Adv)