Petugas pemadam Kebakaran masih berjibaku memadamkan api yang melahap pabrik pengolahan biji plastik di Jalan Telkom, Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Sabtu (8/4). (Suara.com)
INDOVIZKA.COM - Lebih dari 16 jam sejak dini hari 02:30 WIB, petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berjuang memadamkan api yang membakar pabrik pengolahan biji plastik di Jalan Telkom, Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Sabtu (8/4).
Meski sempat diguyur hujan api masih tetap menyala di lokasi pabrik, hal itu karena banyaknya biji plastik yang berada di dalam gudang tersebut.
"Untuk kondisi kebakaran pada saat ini karena memang yang terbakar itu biji plastik, jadi walaupun sudah terkena hujan deras sekalipun, ini belum padam sepenuhnya," ucap danton Pleton 2 Damkar Kota Bekasi, Wardi Nuryadin di lokasi.
Selain itu, Wardi juga mengungkap alasan petugas masih kesulitan memadamkan api karena disebabkan atap pabrik yang terbuat dari bahan baja ringan ringan hingga menutupi titip api.
Biji plastik itu tersebar di beberapa titik dengan posisi seperti gundukan gunung yang jumlahnya sangat banyak.
"Iya terhalang baja ringan. Material baja ringan yang terbakar jatuh menutupi biji plastik tersebut," katanya.
Meski membutuhkan alat berat untuk memindahkan baja ringin, namun cukup sulit dilakukan karena akses masuk ketitik api yang tidak memungkin.
"Alat berat memang kita butuhkan kaya excavator untuk itu. tapi kan untuk akses masuknya gak bisa," katanya.
Dirinya belum bisa memprediksi kapan api akan berhasil dipadamkan. Saat ini pihaknya masih terus berupaya menyemprot air ke bawah baja ringan yang menjadi titik api.
"Starteginya mungkin kita tetap lakukan pemadaman, kalau istilah pemadam itu kita suntik ya. jadi nosel itu kita masukin di bawah atap baja ringan yang ada biji plastiknya," katanya.
Wardi mengatakan saat ini ada 13 unit mobil damkar yang memadamkan api terdiri dari 11 mobil damkar Kota Bekasi dan 2 mobil bantuan dari DKI Jakarta yang bertugas mengambil stok air.