Gunakan APBN, Pemprov Riau Minta Bantuan Kemenkes Untuk Bangun RSUD PH Tembilahan Yang Terbakar

Rabu, 19 Juli 2023

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin (foto/int)

INDOVIZKA.COM - Usai insiden kebakaran yang menghanguskan beberapa bangunan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan pada Selasa (18/7/23), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mencari bantuan untuk pembangunannya.

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau akan menemui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengusulkan bantuan pembangunan gedung baru itu. Seperti diketahui 4 ruangan di rumah sakit milik Pemkab Inhil itu hangus yakni Ruangan Poli Paru, Poli Rekam Medis, ruang instalasi farmasi, gudang cleaning service serta ruang CCTV sudah rata dari tanah.

"Dalam waktu dekat kami akan ke Kemenkes untuk menyampaikan usulan pembangunan gedung baru dengan sumber dana dari APBN," kata Kepala Diskes Riau, Zainal Arifin, Rabu (19/7/2023) dikutip mediacenter.riau.go.id.

Ia berharap usulan bantuan pembangunan gedung baru RSUD Tembilahan yang bersumber dari dana APBN ini bisa disetujui Kemenkes. Sehingga gedung baru RSUD tembilahan segera dibangun dan pelayanan di rumah sakit ini bisa berjalan normal kembali.

Zainal menegaskan, meski sejumlah ruangan di rumah sakit tersebut dilalap si jago merah, namun pihaknya memastikan pelayanan di rumah sakit plat merah ini tidak ada yang terganggu. Semua pasien yang dirawat di rumah sakit ini tetap mendapatkan pelayanan seperti biasanya.

"Alhamdulillah pelayanan kesehatan tidak terganggu, kebutuhan obat-obatan juga tercukupi, jadi tidak ada masalah," sebutnya.

Pihaknya sejauh ini sudah meminta kepada pihak rumah sakit untuk segera menginventarisir kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh rumah sakit tersebut. Sejauh ini hasil koordinasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Riau dengan pihak rumah sakit untuk tenaga kesehatan dan obat-obatan masih bisa ditanggulangi oleh pihak rumah sakit. Sehingga belum membutuhkan bantuan dari Pemprov Riau.

"Kami sudah menawarkan bantuan, baik tenaga kesehatan maupun obat-obatan. Namun hasil koordinasi kami, mereka mengatakan masih mampu mengatasi masalah yang ada," pungkasnya.