PEKANBARU - Dua heli water boombing jenis Kamov dan MI-17 dikerahkan padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Dumai dan Pulau Rupat, Bengkalis.
Dua daerah ini menjadi fokus pemadaman terutama dari udara, mengingat sebagian luasan Karhutla yang jauh dari akses darat. Selain itu, kehadiran dua heli water boombing itu juga membantu tim darat yang juga terus berjuang melakukan pemadaman.
"Ada dua heli dikerahkan ke Rupat dan Dumai. Kita terus upayakan pemadaman dari udara, mengingat sebagian Karhutla sulit dijangkau dari akses darat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Jumat (20/3/20).
Selain itu, juga dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk membuat hujan buatan, khususnya luasan Karhutla yang parah. "Penyemaian terus diupayakan jika ada potensi awan hujan khususnya di daerah utara yang banyak Karhutla," papar Edwar.
Selain dua heli tersebut, satu heli patroli juga dikerahkan untuk memantau visual secara langsung titik Karhutla di beberapa daerah di Riau. Namun heli patroli ini juga sewaktu-waktu digunakan kegiatan water boombing, jika dibutuhkan.
Ada pun luasan lahan terbakar di Riau terhitung awal Januari hingga sekarang mencapai 885,03 hektar. Dengan rincian yakni, Rokan Hulu - hektar, Rokan Hilir 35,75 hektar, Dumai 102,05 hektar, Bengkalis 237,6 hektar.
Kemudian Meranti 32 hektar, Siak 165,06 hektar, Pekanbaru 10 hektar, Kampar 19,37 hektar, Pelalawan 22,6 hektar, Indragiri Hulu 45 hektar, Indragiri Hilir 215,6 hektar, Kuansing - hektar.**