Viral, Wafat karena Corona, Ibu Wanita ini Dikubur Tanpa Pelayat

Senin, 23 Maret 2020

Eva mengungkapkan kesedihannya atas kepergian sang ibu yang meninggal karena virus Corona dan dikubur tanpa pelayat.

INDOVIZKA.COM- Unggahan pilu wanita bernama Eva Rahmi Salama lewat akun Instagramnya @evarahmisalama ini viral. Dalam unggahannya, Eva mengungkapkan kesedihannya atas kepergian sang ibu yang meninggal karena virus Corona dan dikubur tanpa pelayat.

Eva mengunggah momen pahitnya saat sedang menyaksikan pemakanan sang ibu di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Sang ibu meninggal dunia setelah sebelumnya positif virus corona.

Dalam foto yang viral tersebut, tampak tak ada satupun orang sanak saudara atau kerabat yang mengantar dan memberikan doa untuk jenazah. Eva pun mengungkapkan perasaan sedihnya atas kepergian sang ibunda.

"Mama tersayang..Izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, sodara, tetangga ataupun rekan kerja.. Sedih yg teramat sangat tdk bs menghadirkan mereka disini utk melepas kepergianmu.. tapi ini demi kebaikan mereka. Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama.. tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam. Semoga itu menjadi penghapus dosa mama selama mama di dunia...aamiin ya Allah ????. Maafkan kami yang belum bisa membahagiakan mamah.. yang pasti kami selalu kangen mamah, senyum tulus mamah, kebaikan hati mamah, nasi goreng buatan mamah, guyonan mamah dll.. kita sebagai anak hanya bisa slalu mendoakan yg terbaik buat mamah.. *alfatihah

Ya Allah perkenankan makhluk Mu yang terindah dan terbaik ini ditempatkan di surga Mu.. Ampuni segala dosanya, lapangkanlah kuburnya..terima amal ibadahnya dan semoga mama husnul khotimah, syahidah.. aamiin aamiin yra"Kematian karena wabah adalah surga bagi setiap muslim (yang meninggal karenanya)", demikian sabda Rasulullah Muhammad saw (HR Bukhari). #covid19 #coronavirus," tulis akun Instagram @wvarahmisalama, Kamis (19/3/2020), seperti yang dilansir dari detik.

Yang membuat Eva semakin sedih, setelah dua hari berselang, sang ayah menyusul ibunya dipanggil Yang Maha Kuasa. Ayahnya juga dinyatakan dokter positif terjangkit virus corona. Eva kembali menggungah foto mengenai meninggalnya sang ayah.


"Innalilahi waina ilaihi rojiun. Mohon dimaafkan kesalahan almarhum semasa hidupnya. Semoga almarhum husnul khotimah...aamiin aamiin yra.." tulis Eva.

Warganet membanjiri halaman komentar Instagram Eva. Mereka ikut merasakan kesedihan Eva dan mengucapkan rasa bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya kedua orangtuanya.

"Innalillahi wainnalillahi roziun. Turun berduka cita ka, atas kepergian orang tua nya. Semoga orangtua nya husnul khotimah aamiin yrab @evarahmisalama,' ungkap akun @akbarsigartama.

"Innalillahi wainna ilaihi roji'un, turut berbela sungkawa mba eva, insya allah almarhum papa dan almarhumah mama sudah tenang tidak kesakitan lagi, Jannah untuk mereka Amiin kami yg tidak kenal ikut merasakan kesakitan, ketika jenazah tak boleh di sentuh dan dilihat semoga keluarga yang di tinggalkan selalu sabar ," kata akun Instagram @evakhomisah.

Dikonfirmasi Wolipop mengenai unggahannya yang viral ini, Eva menceritakan peristiwa pilu yang dialaminya. Dia sangat sedih kehilangan kedua orangtua yang meninggal karena virus Corona.

"Nggak terbayangkan keluarga sendiri tiba-tiba bersamaan semua. Semoga tidak terjadi kepada siapapun. Mama aku meninggal hari Kamis dan papa aku Sabtu sore menyusul," ujarnya saat dihubungi Wolipop melalui telepon Minggu (22/3/2020).

Eva mengatakan mengenai fotonya yang viral di mana ibunya dikuburkan dengan hanya didampingi dirinya dan adik-adiknya, menurutnya memang ketika seseorang meninggal karena virus Corona, perlakuan terhadap jenazah menjadi lebih ketat. Dinas Kesehatan membolehkan keluarga untuk melayat namun tidak dalam jumlah banyak.

"Itu pun harus memakai masker dan lain-lain. Dan lagi pula risikonya juga tinggi. Memang perlakuan jenazah orang yang terinfeksi itu lebih ketat karena mereka pertama dimandiin, dikafani, habis itu diplastikin, kemudian dimasukkan ke peti dan wraping plastik lagi. Jadi berkali-kali tahapnya. Kita juga tidak boleh satu ambulance sama jenazah," tuturnya panjang lebar.*