
Pedagang takjil di Pekanbaru
PEKANBARU, INDOVIZKA.COM- Bulan Ramadan kerap dijadikan ladang bisnis bagi para pelaku kuliner. Baik itu yang telah lama berjualan kuliner, ataupun yang baru terjun dalam dunia usaha kuliner.
Tingginya antusiasme masyarakat khususnya dalam hal kuliner membuat banyak masyarakat yang tergiur untuk berbisnis di bidang kuliner.
Terutama selama bulan Ramadan, tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan momentum bulan suci sebagai ladang untuk mencari rezeki tentunya dengan cara berjualan takjil.
Salah satu orang yang tak ingin melewatkan kesempatan tersebut adalah Zaki, seorang penjual es buah, dirinya tertarik berjualan takjil karen dirasa omset yang didapat cukup menjanjikan.
"Saya baru seminggu jualan di sini. Saya tertarik jualan karena kalau bulan Ramadan ini kan biasanya banyak orang yang mencari takjil dan dari segi omset pun lebih menjanjikan pas bulan puasa ini," jelas Zaki, Sabtu (23/3/2024).
Berawal dari ide ingin membuat bisnis smothies sebelum Ramadan namun dikarenakan terkendala modal yang besar, dirinya lebih memilih untuk berjualan takjil sembari mengumpulkan modal untuk membuat usaha smothies.
"Kami itu rencananya mau membuat usaha smothies di luar bulan Ramadan ini, tapi karena modalnya besar jadi kami memutuskan untuk berjualan takjil sambil mengumpulkan modal. Kesempatan kami mencari modal di bulan ramadan ini," ungkapnya.
Untuk jenis es yang dijual Zaki sendiri bermacam-macam mulai dari es melon, es semangka, es jeruk kasturi dan es mangga milky.
Dalam sehari dirinya mampu menjual hingga 30 cup minuman dengan harga Rp5 ribu per cup-nya.
"Selama seminggu ini kami berjualan itu paling banyak terjual memang dihari pertama itu sampai 54 cup, tapi kalau rata-rata perhari itu kami bisa menjual 30 cup. Jadi minimal sehari terjual 50 cup itu barulah ada keuntungan kami, tapi kalau di bawah 50 cup itu masih balik modal lah,"ujarnya.
Untuk bahan-bahan yang digunakan Zaki, juga bahan dengan kualitas yang baik.
"Semua kita jual dengan harga Rp5 ribu per cup nya, kita juga menggunakan gula dan buah asli. Tapi karena kami pakai gula dan buah asli memang untungnya gak terlalu banyak," tutupnya