INDRAGIRI HILIR, INDOVIZKA.COM- Ruas jalan dari Pengalihan menuju Pekan Tua, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di bangun dari anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang sudah diperjuangkan oleh anggota DPR RI kala itu, Abdul Wahid.
Diketahui Riau merupakan salah satu daerah dengan penghasilan sawit terbesar di Indonesia. DBH merupakan bagian dari Transfer ke Daerah (TKD). DBH Sawit berasal dari penerimaan negara atas bea keluar dan pungutan ekspor kelapa sawit, minyak kelapa sawit mentah dan turunannya.
Di Provinsi Riau, Indragiri Hilir (Inhil) merupakan kabupaten pertama yang merealisasikan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit Rp50 miliar, yang digelontorkan untuk pembangunan jalan Pekan Tua- Pengalihan.
Saat ini pengerjaan jalan yang dianggarkan tahun 2023 sedang dalam proses hingga ditargetkan selesai pada Desember 2024 mendatang.
Paket A dengan panjang penanganan 1,825 kilometer, lebar rigid 5 meter, lebar bahu 0,75 meter kiri, 075 meter kanan dengan nilai kontrak Rp. 17.586.850.182,00.
Paket B, panjang penanganan = 3,3 km, lebar rigid 5 meter, Lebar bahu 0,75 meter kiri 0,75 kanan dengan Nilai kontrak Rp. 33.736.481.440,00.
Demi memberikan edukasi mengenai manfaat DBH sawit, Calon Gubernur Nomor Urut 1, Abdul Wahid dalam kampanyenya pada Kamis (24/10), di Pengalihan Keritang, menerangkan, DBH Sawit digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan atau kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi daerah dan masyarakat di dalamnya.
"Jalan tersebut dibangun untuk memudahkan masyarakat menuju dan mengangkut hasil kebun kebun," ujarnya.
Undang undang DBH Sawit diperjuangkan dan disahkan oleh anggota DPR RI, termasuk dirinya.
"Jadi jika ada yang mengaku telah memperjuangkan penganggaran jalan tersebut, itu bohong. Ini hasil karya saya dan anggota DPR RI di tahun 2023 melalui undang undang DBH Sawit," jelas Abdul Wahid.
Kampanye Edukasi diterapkan Abdul Wahid bukan tanpa alasan, masa kampanye saat ini ada saja Calon Bupati Inhil yang mengaku ngaku telah berbuat untuk masyarakat menggunakan pengerjaan proyek sebagai "bahan" kampanye, melalui konten konten yang mengelabui masyarakat.