Bantuan Alat PCR untuk Riau Terpaksa Ditunda, Ini Penyebabnya

Kamis, 01 Oktober 2020

PEKANBARU - Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terpaksa harus menunda bantuan 6 unit alat Polymerase Chain Reaction (PCR), bagi Pemprov Riau. Hal ini dikarenakan alat tes Reagen PCR yang disiapkan, tidak mencukupi untuk pemeriksaan hasil swab.

“Kita di Riau ini memang kekurangan alat PCR, kami sudah mencoba menghubungi BNPB. Sebenarnya BNPB sudah siap membantu kita menyediakan PCR, tapi sekarang Reagen pulak yang kurang. Kita sudah pesan reagen melalui rumah sakit, dan meminta bantu perusahaan. Untuk membantu di daerah-daerah yang merah, tapi itu juga belum maksimal,” ujar Gubernur Riau, Syamsuar.

“Jadi ini menjadi kendala sekarang, dan saya sudah menyampikan ke BNPB kalau ini nanti terwujud akan membantu sample swab daripada masyarakat kita. Jika ada kejadian di daerah terpaksa nunggu satu hari dua hari hasil samplenya ini jadi kendala, karena padat. Jadi sebenarnya kami sudah mengusulkan ke BNPB alat PCR ini,” ujar Gubri lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, menjelaskan, keterlambatan pengiriman PCR dari BNPB memang dikarenakan kekurangan alat Reagen dari pusat. Dan perlu dilakukan proses yang lengkap sebelum alat tersebut dikirimkan ke Riau. Karena sesuai dengan arahan BNPB mereka akan menanggung semua alat PCR, termasuk Reagen melalui rekanan. 

“Jadi begini PCR yang dari BNPB itu, kan bantuan dari BNPB, bukan ketersediaan Reagen disini yang tidak ada ketersediannya, itu alat PCR yang dikirim lengkap dengan reagennya yang tersedia di pusat oleh rekanan itu belum mencukupi untuk di drop di Pekanbaru,” jelas Mimi.(mc)