Libur Panjang dan Penerbangan Dibuka Sebabkan Covid-19 Meledak

Rabu, 02 Desember 2020

Ilustrasi/net

INDOVIZKA.COM- Juru Bicara Covid-19 Provinsi Riau Indra Yovie  mengatakan, jumlah pasien terkonfirmasi yang sudah tembus 20.197 orang, memang sudah diprediksi.  Diperbolehkannya warga bepergian saat libur panjang lalu, serta dibukanya penerbangan diyakini menjadi penyebab meledaknya corona di Riau

"Sesuai prediksi diakhir Desember, jumlah kasus capai 20 ribu. Angkanya berkisar 100-200 kasus perhari," kata Yovie, Selasa (1/12/20).

Banyaknya kemudian bermunculan klaster-klaster baru diberbagai tempat di Riau menyebabkan sulitnya melandai grafik kasus Covid-19.

Indra Yovie bahkan menilai, belum ada melihat tanda-tanda kasus virus pertama kali ditemukan di Wuhan, China khususnya di Riau melambat.

"Apakah sudah ada tanda-tanda melabat, belum," ujarnya.

Hal lain yang jadi perhatian, masih stagnanya kasus kematian akibat Covid-19, yakni dikisaran jumlah 5 sampai 6 orang perharinya.

Meski begitu, Indra Yovie juga menyatakan, banyaknya jumlah pasien sembuh dari Covid-19 satu tanda baik. Harapan ini akan terus bertambah setiap harinya.

Sementara, hari ini dilaporkan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau bertambah sebanyak 163 orang. Sementara kasus komulatifnya sudah mencapai 20.197 orang.

"Hari ini ada tambahan 163 kasus. Total kasus terkonfimasi di Riau sudah mencapai 20.197 orang," papar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.

Terdapat penambahan 297 orang pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Sementara total kasus pasien yang sudah dinyatakan sehat dari Covid-19 sudah mencapai 17.897 orang.

Terdapat kabar duka. Sebanyak 2 pasien hari ini dilaporkan meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah kasus kematian akibat virus corona sudah sebanyak 459 orang.

Ada pun rincian 20.197 kasus lainnya, yakni isolasi mandiri 1.456 orang, rawat di rumah sakit 385 orang. Kemudian
suspek yang telah melakukan isolasi mandiri berjumlah 6.466 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 35 orang, selesai isolasi berjumlah 47.656 orang, meninggal berjumlah 167 orang.

"Total suspek berjumlah 54.324 orang," urai Mimi.

Selain itu ada juga untuk spesimen diperiksa berjumlah 1.286 sampel. Sedangkan jumlah orang diperiksa berjumlah 1.162 orang.**