ROHUL (INDOVIZKA) - Pandemi Covid-19 berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Di tahun 2020, ekonomi Rohul hanya mengalami pertumbuhan sebesar 1,51 persen. Padahal di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Negeri Seribu Suluk tersebut mencapai 4,93 Persen.
Bupati Rokan Hulu Sukiman menyebutkan, selain melambatnya pertumbuhan ekonomi, pandemi Covid-19 juga menyebabkan penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sebelumnya 48,99 juta di tahun 2019 menjadi 36,08 juta di tahun 2020.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami penurunan dari 69,93 Persen di tahun 2019 menjadi 69,38 Persen di Tahun 2020.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat dan PDRB Rohul menurun angka kemiskinan di Rokan Hulu justru mengalami penurunan dari 10,53 persen di tahun 2019 menjadi 10,31 Persen di tahun 2021. Angka pengangguran terbuka juga mengalami penurunan dari sebelumnya 4,71 persen pada tahun 2019 menjadi 4,42 persen di tahun 2020.
Sukiman menyebutkan, berbagai langkah sudah disiapkan pemerintah untuk menggairahkan kembali perekonomian di Rohul yakni mendorong sektor UMKM dan pariwisata.
"Di samping tetap memprioritaskan Peningkatan SDM dengan pemenuhan dan Peningkatan kualitas Pendidikan dan Kesehatan. Pemenuhan infrastruktur dasar pedesaan dan perkotaan, dan peningkatan layanan publik. Pemerintah juga akan berupaya mewujudkan kemandirian sektor-sektor strategis ekonomi lokal untuk dapat bersaing," cakapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohul Muhamad Zaki menyebutkan pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan ekonomi secara global khususnya secara nasional.
Sejak tahun 2021 Pemkab Rohul sudah mulai memikirkan bagaimana memulihkan ekonomi masyarakat sesuai arahan dari Pemerintah Pusat. Menurut Zaki, pada tahun 2022 pemulihan ekonomi menjadi prioritas utama Pemkab Rohul.
"Peningktan laju pertumbuhan ekonomi ini, sudah kita tuangkan dalam beberapa program prioritas yang akan ditindaklanjuti dengan sub program yang berfokus pada prioritas pertumbuhan ekonomi terutama sektor ekonomi masyarakat dan pariwisata," ujar Zaki.
Zaki menegaskan, dalam upaya merangsang ekonomi agar tumbuh baik, pemerintah daerah tidak fokus pada pemberian stimulan, namun akan lebih fokus pada kegiatan yang membuka kesempatan ekonomi secara luas seperti UMKM dan pariwisata.
"Kita berharap melalui upaya-upaya ini pertumbuhan ekonomi bisa meningkat menjadi 4,62 Persen. IPM meningkat 69,79 Persen, Tingkat Pengangguan terbuka 5,05 Persen, Tingkat Kemiskinan bisa ditekan menjadi 10,14 Persen dan Gini Rasio 0,272 Poin," pungkas Zaki.***