Max Sopacua: Emangnya Bapak Moyangamu yang Punya Partai Demokrat

Kamis, 08 April 2021

Max Sopacua

JAKARTA (INDOVIZKA) - Merespon pernyataan Kepala Badan Komunikasi Srategis Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra yang melarang penggunaan atribut partai oleh Partai Demokrat kubu Moeldoko, pendiri Partai Demokrat Max Sopacua, meradang dan menegaskan tidak ada hak bagi kubu AHY untuk melarang dirinya dan kelompoknya dalam penggunaan atribut tersebut.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima INDOVIZKA.COM, Max Sopacua mengatakan Herzaky Mahendra Putra sebagai anak kemarin soreh dan terkesan menganggap dirinya sebagai orang lama di Partai Demokrat.

"Jangan main-main Herzaky, anak kemarin sore baru masuk Demokrat saja sudah belagu mau ngatur-ngatur. Jangan berbicara seolah-olah orang lama di Demokrat. Kami nggak boleh pakai artribut Partai Demokrat? Emangnya bapak moyang kamu yang punya Partai Demokrat, kok melarang-larang?," ujar Max Sopacua, Rabu (7/4/2021).

Ditegaskannya, keberadaan Herzaky Mahendra Putra di Partai Demokrat sejauh ini bersumber dari lembaga struktural ilegal di Partai Demokrat yang didirikan oleh AHY yakni Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma). Sehingga dinilai tidak memiliki kompeten untuk berkomentar atas kisruh Partai Demokrat saat ini.

"Dia itu masuk Partai Demokrat dari Kogasma yang dipimpin AHY, dia itu nggak tau apa-apa soal Partai Demokrat, jadi jangan sok tahu," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan sejumlah media, Kepala Badan Komunikasi Srategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, mengingatkan agar Partai Demokrat kubu Moeldoko tidak lagi menggunakan atribut Demokrat atau mengatasnamakan diri sebagai Partai Demokrat, karena publik tidak akan ada yang mau peduli pada mereka.

Selain itu, dikatakan Herzaky Mahendra Putra, apa yang kini dilakukan oleh kubu Moeldoko itu, hanya sebatas menciptakan kegaduhan setelah permohonan mereka terkait pengesahan kongres luar biasa ditolak oleh Kementerian Hukum dan HAM.

"Jangan teriak sana-sini, pakai atribut Demokrat yang mereka tidak punya hak untuk memakainya. Kami tahu, tanpa pakai atribut Demokrat, tanpa bawa-bawa nama Partai Demokrat, media massa, publik, tidak ada yang peduli dengan mereka," ucapnya.**