BI Jamin Geopolitik Global Memanas Tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia

Senin, 13 Januari 2020

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo

INDOVIZKA.COM- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan ketegangan geopolitik yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Hal ini tercermin dari penguatan nilai tukar Rupiah dan derasnya aliran modal asing pada awal tahun ini.

"Kami tidak melihat dampak secara signifikan terhadap makro ekonomi maupun juga terhadap stabilitas eksternal. Justru terbukti bahwa Rupiah begerak menguat sesuai fundamental, mekanisme pasar dan juga kredibilitas," jelas dia ketika ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (10/1/2020) lalu.

Perry memastikan Bank Sentral akan terus memantau perkembangan global secara keseluruhan. Bahkan sentimen positif sudah ditujukan antara Amerika Serikat dan China yang secara perlahan sudah berlangsung baik.

"Hubungan dagang antara Amerika dan Tiongkok, yang dalam waktu dekat ada penandatanganan kesepakatan perdagangan itu memberikan persepsi yang positif," ungkapnya.

Adanya kesepakatan dagang kedua negara itu, bahkan berdampak terhadap ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dari semula tahun lalu yang diperkirakan mencapai 2,9 persen tahun ini pertumbuhan ekonomi global bisa mencapai 3,1 persen.

"Dan tentu saja dengan kesepakatan perdagangan Amerika Setikat dan Tiongkok tentu saja memberikan peluang bagi kita untuk meningkatkan ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan juga memberikan persepsi risiko yang positif bagi aliran modal asing ke dalam negeri," jelasnya.