Kekhawatiran Varian Omicron Buat Kurs Rupiah Melemah ke Level Rp14.373 per USD

Sabtu, 11 Desember 2021

JAKARTA (INDOVIZKA) - Nilai tukar Rupiah ditutup melemah di level Rp14.373 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.366 per USD. Sedangkan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.350 hingga Rp 14.410 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, proteksi International Monetary Fund (IMF) soal pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan sebesar 4,9 persen pada 2022 masih berpotensi turun akibat varian Covid-19 baru Omicron.

"Di sisi lain, adanya varian baru Omicron sekaligus gangguan rantai pasok kembali menekan kegiatan perekonomian yang mulai pulih pada kuartal keempat 2021," katanya dalam riset harian, Jakarta, Jumat (10/12).

Gangguan rantai pasok yang terus terjadi berimplikasi pada ekonomi tahun depan. Krisis ini dinilai akan memiliki dampak berkepanjangan atau scarring effect yang bertahan lama pada ekonomi dan kelompok rentan.

"Mengingat varian Omicron menciptakan ketidakpastian Covid-19 menjadi lebih agresif," kata Ibrahim.

Krisis Makin Dalam

Terlebih lagi, krisis akan semakin dalam seiring adanya tekanan inflasi yang dapat menyebabkan pengetatan kebijakan moneter secara lebih cepat dari perkiraan di negara maju. Tekanan inflasi dan pengetatan kebijakan moneter ini akan memperketat kondisi keuangan global dengan beberapa potensi limpahan di emerging market dan negara berkembang.

Dengan turunnya proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global, akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021. Sedangkan sebelumnya pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di 4 persen.

"Pemerintah perlu merevisi pertumbuhan ekonomi dan bisa diumumkan di Desember 2021, agar pasar kembali optimis terhadap perekonomian Indonesia yang saat ini relatif lebih baik dibandingkan dengan negara Asia lainnya," tandasnya.