Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Siak Urutan Kelima Kasus Stunting di Riau
SIAK (INDOVIZKA) - Angka kasus stunting pada anak di Kabupaten Siak masuk pada peringkat kelima se-Provinsi Riau.
Dari hasil pengumpulan data E-PPGBM atau pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat pada bulan penimbangan Februari tahun 2020 lalu, jumlah keseluruhan mencapai 33.155 balita yang mengidap stunting.
Jumlah itu tersebar di 131 desa dan kelurahan se Kabupaten Siak, didapati sebanyak 945 balita tergolong sangat pendek dan 2.284 balita tergolong pendek.
Untuk antisipasi hal itu, Pemkab Siak melalui Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting tingkat kabupaten guna menekan agar kasus stunting atau terhambatnya pertumbuhan pada anak dapat menurun.
"Ini upaya musyawarah bersama serta mencarikan solusi untuk menekan angka stunting di Kabupaten Siak. Karena Siak berada di urutan kelima dari 12 kabupaten/kota di Riau sebagai angka tertinggi kasus stunting," kata Bupati Siak Alfedri, Selasa (13/4/2021).
Dijelaskan Alfedri, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Diuraikan Alfedri, angka balita stunting tertinggi berada di Kecamatan Kandis dengan jumlah 721 balita, diikuti Kecamatan Siak dengan 318 balita, Koto Gasib 316 balita, Lubuk Dalam 299 balita, Sungai Apit 293 balita, Tualang 269 balita, Sungai Mandau 209 balita, Sabak Auh 202 balita, Mempura 174 balita, Pusako 168 balita, Kerinci Kanan 100 balita, Bungaraya 62 balita, Minas 49 balita, dan Dayun 49 balita.
Untuk menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan berbagai upaya di antaranya melalui Program Kegiatan atau Sub Kegiatan pada OPD maupun pemerintah desa dan kelurahan diprioritaskan pada lokasi fokus stunting tahun 2021 dan 2022, sesuai dengan Keputusan Bupati Siak Nomor 287/HK/KPTS/2021.
"Upaya lainnya adalah pemberian makanan ambahan (PMT) untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah, Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan (pembangunan/ rehabilitasi Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Posyandu serta pengadaan alat kesehatannya) dan Pemberian suplementasi kalsium, taburia, tablet tambah darah, kapsul vitamin A, zinc untuk pengobatan diare, obat cacing," katanya.
.png)

Berita Lainnya
Pengurus PABSI Inhil Periode 2021-2025 Resmi Dilantik
15 Personil Dishub Kampar Siaga di 7 Titik Pasar Ramadhan, Pengunjung Harus Hati-Hati Saat Berkendaraan
Wakili Bupati Bengkalis, Kadis PUPR Dampingi Investor China Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Jembatan Bengkalis-Pakning
Pemkab Inhil Terapkan Larangan Mudik Lebaran, Posko Perbatasan Darat dan Pelabuhan akan Didirikan
Diduga Dalang Kerusuhan, Empat Petani Pelalawan Ditangkap Polisi
Wujudkan Kemanunggalan TNI dan Rakyat, Kodim 0313/KPR Gelar TMMD Ke-110 di Rohul
Profil Hendy Setiono, Pebisnis yang Diduga Terlibat Pencucian Uang Menipu Jerome Polin hingga Okin
Riau Catat 17 Titik Panas, Bengkalis dan Pelalawan Jadi Sorotan
Calon Jamaah Haji Inhil Diminta Bersabar
Bagholek Godang Resmi di Buka Penjabat Bupati Kampar, Ini Kata GM SHR PT RAPP
Ketua DPRD Riau Minta Seluruh Kepala Daerah dan Sekda Tes Urine
Tambah 3 Lagi, Pasien PDP di Bengkalis Jadi 30 Orang