Banjir di Pekanbaru Kesalahan Pemimpin Sebelumnya? Pengamat: Firdaus Seharusnya Bercermin

Banjir Pekanbaru. Foto: Dok. CAKAPLAH.com

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Pernyataan Walikota Pekanbaru, Firdaus yang menyebut banjir di Pekanbaru akibat kesalahan pemerintah 15 tahun yang lalu atau pada saat zaman kepemimpinan Herman Abdullah, mematik reaksi dari berbagai kalangan.

Menanggapi pernyataan Firdaus ini, Pengamat Kebijakan Publik M Rawa El Amady mengatakan seharusnya Firdaus harus bisa bercermin dari apa yang sudah dilakukannya selama ia menjabat sebagai walikota. Yakni sudah 9 tahun lamanya, sejak 2012 lalu.

"Firdaus seharusnya bercermin atas apa yang dia lakukan selama 9 tahun dia memimpin," cakap Rawa, Ahad (25/4/2021).

Menurut Rawa, dengan Firdaus mengeluarkan statemen bahwa penyebab banjir di Pekanbaru karena kesalahan dari pemerintahan yang sebelumnya, tidak mencerminkan sikap yang gentleman.

Selain itu Rawa juga mempertanyakan langkah apa saja yang diambil oleh Firdaus untuk mengatasi permasalahan banjir selama kepemimpinannya. Katanya lagi, seharusnya selama memegang tongkat kekuasaan di Pekanbaru, Firdaus bisa mengambil tindakan mengatasi masalah banjir.

"Dia (Firdaus) itu presiden politik, bukan presiden birokrasi. Pemimpin politik itu seharusnya bisa mengambil kebijakan,  membatalkan, menggagalkan keputusan pemerintah yang sebelumnya yang tidak berpihak kepada masyarakat," jelasnya.

"Pemimpin politik itu mengambil keputusan seperti membalikan telapak tangan, lama kali kalau 9 tahun gak selesai," tambahnya.

Sebagai pemimpin, Rawa mengatakan seharusnya selama memimpin Pekanbaru Firdaus harus fokus terhadap permasalahan banjir yang ada di Pekanbaru. Dan langkah pertama yang harus diambilnya adalah penyelesaian banjir, salah satunya adanya normalisasi sungai dan pembersihan drainase atau saluran air.

Selain itu persoalan banjir di Pekanbaru adalah masalah krusial bagi seorang pemimpin ke depannya, artinya masyarakat menilai pemerintah itu bekerja atau tidak bisa dilihat dari bagaimana Firdaus menyelesaikan persoalan banjir di Ibu Kota Provinsi Riau ini.

“Menyalahkan pemerintahan terdahulu, sama saja dengan Firdaus menyalahkan dirinya sendiri. Karena sudah mau habis 2 periode kepemimpinannya, masalah banjir saja tak teratasi,” tutupnya.

Sebelumnya anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla menilai statement walikota soal banjir dengan menyalahkan pemerintahan sebelumnya tidaklah tepat dan memalukan.

"Memalukan, pernyataan walikota yang menyalahkan pemerintah sebelumnya tanpa mau disalahkan atau merasa tak bersalah sangat memalukan," tegas Roni.

Sementara itu kritik yang sama juga diutarakan Anggota DPRD Riau, Mardianto Manan. Menurutnya, manajemen kota Pekanbaru secara filosofinya adalah di bawah kendali walikota. Apapun yang telah, sedang bahkan akan terjadi adalah tanggung jawab walikotanya.

"Karena dampak masa lalu seperti yang ia alibikan banjir akibat pemerintah masa lalu 15 tahun yang lalu (Herman Abdullah), tapi beliau sudah pegang tongkat kendali, dan dua periode lagi. Nah itu adalah waktu yang tak singkat dalam berbuat, sebagai pucuk pimpinan di kota ini madani ini, maka di tangannya lah kendali kota ini. Ibarat pepatah kuno, 'kalaulah anda ingin tahu seperti apa wajah walikotanya, maka anda lihatlah tampilan kotanya, justru seperti itulah wajah walikotanya', gampangkan?" cakap Mardianto.






Tulis Komentar