Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Ratusan Massa Mahasiswa Unri Sampaikan 9 Tuntutan Dihadapan Gubri, Ini Isinya
PEKANBARU, INDOVIZKA.COM- Mahasiswa Universitas Riau (Unri) menggelar aksi unjuk rasa di Halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (7/9/2023) sore, meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar - Edi Natar Nasution menyampaikan kinerja 5 tahun kepemimpinan mereka.
Massa mahasiswa yang berkisar 500 orang itu memulai aksi dengan salat Ashar berjamaah di halaman Kantor Gubernur Riau. Mereka meminta agar Gubernur dan Wakil Gubernur Riau datang untuk menemui mereka.
Berbagai tuntutan mereka di antaranya, kualitas pendidikan di Riau, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), kemiskinan, kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgeder (LGBT), banjir, serta pengelolaan Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Tak hanya itu, mereka juga menyindir sarana pra sarana yang dibangun Pemprov Riau, seperti banyaknya jalan rusak.
Presiden Mahasiswa Unri, Khairul Bashar dalam tuntutannya pertama, meminta Pemprov Riau menyelesaikan kasus Karhutla serta membuka kejelasan konflik lahan yang terjadi di hutan Riau. Kemudian, mereka juga menuntut permasalahan infrastruktur yang ada di Provinsi Riau.
"Kita menuntut gubernur riau dan wakil gubernur riau untuk menyelesaikan permasalahan jalanan rusak yang ada di provinsi riau," ujar Khairul dalam pembacaan tuntutan di depan Gubernur Riau, Syamsuar.
Tuntutan ketiga yakni meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Riau untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di PHR. Keempat, mereka meminta Gubernur Riau untuk menindak tegas terhadap kasus LGBT dengan mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda).
Kelima, meminta Gubernur Riau transparansi sistem penerimaan, sistem pendidikan serta menyelesaikan permasalahan tingginya angka putus sekolah di Riau.
Keenam, mereka meminta Gubernur Riau memberhentikan perusahaan dan menindak tegas permasalahan amdal yang berdampak pada air, udara dan tanah di Riau.
Ketujuh, meminta Gubernur Riau menyelesaikan semua konflik di dunia pendidikan Riau sebelum berakhirnya masa jabatan Gubernur Riau. Kedelapan, mendesak Gubernur Riau menyelesaikan permasalahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Riau.
Kesembilan, mereka meminta menyelesaikan permasalahan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, otonomi, serta konflik lahan yang ada di Provinsi Riau.
Terhadap tuntutan tersebut, Gubernur Riau Syamsuar turun langsung menghadapi mahasiswa. Gubernur hadir di depan ratusan mahasiswa.
Gubernur Syamsuar, menyebut akan mempelajari tuntutan dari massa aksi tersebut. Pihaknya juga akan membahas bersama terkait tuntutan tersebut.
"Kita akan pelajari, nanti kita akan bahas sama-sama lah. Soalnya ada kaitan dengan instansi terkait," singkatnya.
.png)

Berita Lainnya
Bukti Nyata Kepedulian Karmila Sari, Ketika Hati Nurani Bicara di SDN 011 Parit Aman
Mulai 2020, Visa CJH Diproses di Kemenag Provinsi
Panitia Pemilihan Rektor UNISI Gelar Rapat Perdana
Mahasiswa Kukerta UNRI Sosialisasikan Protokol Kesehatan Covid-19 di Kempas Jaya
PGRI Batalkan Nama Rusli Zainal Jadi Sebutan Gedung Guru
Jack Miller, proyek jangka panjang Honda
Kemendikbudristek Salurkan Kuota Internet kepada 21,29 Juta Penerima
27 April, Tes Penerimaan Calon Anggota PWI Riau.
Hendri Domo: RA Nursyahira Tempat Belajar yang Nyaman Penuh Kasih Sayang
Pengurus HMI Komisariat FKIP Tembilahan Resmi Dilantik
Berpotensi Dikomersil, Abdul Wahil Minta Klaster Pendidikan Tidak Masuk RUU Ciptaker
Proses Belajar Mengajar Tetap Berjalan, Bupati Inhil Tinjau Sekolah Tingkat SLTA di Tembilahan