Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Keunikan Tradisi Pacu Sampan Leper di Tembilahan
TEMBILAHAN, (INDOVIZKA)- Tradisi Pacu Sampan leper ini merupakan tradisi yang lahir dari tengah-tengah masyarakat yang sejak dahulu selalu memanfaatkan transportasi air.
Pacu Sampan Leper dahulunya sering digelar di Pekan Arba, Kecamatan Tembilahan. Namun karena terjadi pendangkalan Sungai Batang Tuaka, maka pemerintah setempat memindahkan event ini di Kawasan Wisata Kuala Getek, Sungai Luar, Kecamatan Batang Tuaka.
Lomba pacu Sampan Leper ini hampir sama dengan lomba berenang. Ada berbagai gaya. Ada gaya duduk, gaya samping, gaya jongkok, dan adapula gaya dorong belakang. Pesertanya ada putra, ada putri, dan ada pula yang double serta double campuran.
Sampan Leper adalah sampan yang dikendarai ketika sungai air surut. Sampan ini dikendarai di atas lumpur, di pinggiran sungai yang surut, memakai dayung panjang dari kayu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Junaidy, S.Sos., M.Si mengatakan, pada zaman dulu Sampan Leper adalah merupakan alat transportasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyeberang saat sungai tengah dalam kondisi surut.
Sampan Leper itu dulunya, kata Junaidy, di kawasan Pekan Arba merupakan tempat rekreasi bagi mayarakat Kota Tembilahan, karena lokasinya ini berdekatan dengan Kota Tembilahan. Kawasan ini terdapat di pinggir Sungai Batang Sebatu yang dari tahun ke tahun mengalami pendangkalan dan mengakibatkan hubungan transportasi antara Pekan Arba dengan desa-desa seberangnya menjadi sulit.
Karena sulitnya hubungan ini, maka masyarakat berusaha mengatasinya dengan membuat sampan atau perahu yang berbentuk leper atau rata di bagian bawahnya dan dapat berjalan serta meluncur di pantai lumpur maupun di atas air, sehingga sampai sekarang dijadikan sebagai alat transportasi.
Karena memiliki keunikan, Sampan Leper ini akhirnya dijadikan Dinas Pariwisata Inhil sebagai sebuah event. Tujuannya, tentu agar menarik wisatawan. Tak hanya di kabupaten saja, melainkan juga di luar kota hingga ke luar provinsi.
Event ini, akan terus dikembangkan agar Inhil menjadi salah satu pilihan destinasi wisatawan. Perkembangan dilakukan mulai aksesibilitas untuk hadir ke lokasi ini sudah terbuka.
Selain itu, pemerintah setempat terus melakukan peningkatan akses jalan ke destinasi. Amenitas dasar seperti toilet, rumah makan, listrik dan lainnya juga terus digesa.
.png)

Berita Lainnya
IKDR Inhil Dukung Kegiatan HPN 2021 di Pantai Terumbu Mablu
Nasi Daun Legend Kedai Kopi Lurah Jadi Primadona di Tembilahan
Evans Wisata Religi Gema Muharam 1445H, Disparporabud Gelar Lomba Tabak
Soft Opening, Wisata Agro Selensen Point Bakal Jadi Destinasi Favorit di Riau
Pecinta Ayam Geprek Wajib Coba Ayam Geprek Mandai Cafe Kingkong
Istana Siak Kembali Dibuka untuk Umum, Ini Ketentuannya
Enam Agenda Wisata Riau Lolos Kharisma Event Nusantara 2024
Ikuti Pelatihan Desa Wisata, Disparporabud Inhil Minta Pemdes Kembangkan Potensi Yang Ada
Sambut Tahun Baru Islam, Disparporabud Taja Event Wisata Religi Istighosah Gema Muharam 1446 Hijriyah
Kepulauan Meranti Siapkan 50 Juta Untuk Juara 1 Lampu Colok
Jajanan Tradisional Ular-Ular Sagu Khas Indragiri Hilir
Camping Ground Bukit Condong Selensen, Titik Awal Menuju Negeri di Atas Awan Inhil