Banjir di Riau, 6.467 Warga Terpaksa Mengungsi

Kalaksa BPBD Riau, M Edy Afrizal

PEKANBARU, INDOVIZKA. COM - Banjir yang terjadi di Riau sejak beberapa pekan belakangan ini mengakibatkan 6.467 warga di empat Kabupaten/Kota, yakni Rohil, Meranti, Bengkalis dan Kota Dumai mengungsi.

"Sementara untuk kabupaten/kota lain belum ada warga yang tercatat mengungsi walaupun daerahnya terdampak," kata Kalaksa BPBD Riau, M Edy Afrizal, Sabtu (13/1/2024).

Sementara untuk kabupaten dengan jumlah pengungsi terbanyak ditemukan di Kabupaten Rohil dengan total 3.992 jiwa akibat rumahnya terandam banjir.

"Selain di Rohil, di kabupaten kepulauan meranti juga banyak, ada 2.240 jiwa yang mengungsi," ucapnya.

Sisanya tersebar di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Bengkalis ada 191 orang dan di Kota Dumai ada 44 orang.

Sejauh ini bencana banjir yang terjadi di Provinsi Riau membuat 4.686 Kepala Keluarga (KK) dan 18.744 jiwa warga Riau yang terdampak, bahkan sudah menelan empat korban jiwa.

Tidak hanya itu, bencana banjir di Riau juga menyebabkan ribuan rumah dan fasilitas umum, seperti jalan, masjid dan sekolah ikut terendam.

Total ada 29 sekolah SMA sederajat di Riau yang harus meliburkan siswanya karena ruang kelas terendam air.

Itu belum termasuk SD dan SMP yang kewenangannya ada di masing-masing kabupaten/kota.

BPBD Riau sudah melakukan upaya penanganan seperti melakukan evakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, seperti beras gula sarden selimut kain sarung air mineral. Kemudian mendirikan dapur umum dan posko pengungsian.

"Kita juga sudah membuat permohonan bantuan kepada pusat semoga bisa segera diproses namun saat ini pusat juga sudah membantu untuk kesiapsiagaan kita di daerah, seperti saat ini ada logistik selimut yang masih ada dari pusat sebelumnya," tuturnya.

Selain itu, BPBD Riau juga melakukan evakuasi kepada warga yang berada di daerah Kampar dan Rohil namun ada beberapa warga yang memilih bertahan di rumahnya.

"Memang masyarakat kita ini ada yang mau dievakuasi dan ada yang memilih tetap bertahan di rumahnya," sebutnya.

"Bagi yang bersedia dievakuasi kami lakukan evakuasi dan yang tidak mau, kami tetap memantau mereka dan tetap menyalurkan logistik yang mereka butuhkan dan mengimbau agar tetap waspada," ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat khususnya orangtua untuk mengontrol anak-anak yang bermain di aliran air deras, karena berisiko terseret arus.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar