Dewan Usul Dua Opsi Jika Belajar Tatap Muka Dilanjutkan di Tengah Pandemi

Ilustrasi

PEKANBARU  - Anggota Komisi V DPRD Riau, Kasir mengatakan bahwa pihaknya menilai sistem belajar online yang diberlakukan saat ini tidak terlalu efektif untuk siswa. Disamping banyak ganguan jaringan serta mahalnya biaya internet, juga karena tidak semua keluarga memiliki gadget.

Untuk itu kata Kasir, dalam tahun ajaran baru mendatang, daerah-daerah yang penyebaran Covid-19 menurun, agar membuat skema belajar tatap muka namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Juga yang penting dua opsi ini. Yakni jumlah siswa dibatasi misalnya 36 orang satu lokal, masuk pagi setengahnya, dan masuk sore setengahnya. Atau opsi kedua, masuknya sehari masuk sehari tidak. Artinya, sehari masuk dan besoknya diberi tugas belajar di rumah. Ini kita nilai lebih efektif dari belajar daring," kata Kasir.

"Karena, di Kota Pekanbaru ini saja ada warga yang tak punya hape android, ada juga yang tak bisa beli paket internet. Apalagi di daerah-daerah," kata Kasir lagi.

Saat disinggung apakah ada sekolah di Riau yang kapasitas muridnya over, dan bagaimana diterapkan opsi pengurangan siswa tersebut, Kasir mengatakan sesuasi dengan sistem dapodik tidak diperbolehkan over kapasitas, harus 36 per lokal.

"Jadi ini kita usulkan ke Dinas pendidikan agar diterapkan, kita ingin siswa kita belajar efektif meski di tengah pandemi," tukasnya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar