Kasus Perdana di Rohil, Seorang Warga Bagan Batu Positif Covid-19

Jubir Percepatan penanganan Covid-19 Rohil, Ahmad Yusuf melakukan konferensi pers di Bagansiapiapi, Selasa (21/7/2020) sore.

BAGANSIAPIAPI - Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) perdana menyumbang satu kasus positif Corona Virus (Covid-19) setelah sebelumnya sebagai daerah satu-satunya zona hijau di Negeri Lancang Kuning. Kasus perdana positif Covid-19 itu dialami WS (33) warga Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah yang merupakan salah satu karyawan di SMA Swasta di daerah itu.

Hal itu disampaikan Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Ppenanganan Covid-19 Rohil, Ahmad Yusuf, Selasa (21/7/2020) sore di Bagansiapiapi. Ia mengatakan, korban WS tidak memiliki gejala Covid-19 sama sekali. Dan korban juga tidak ada melakukan kontak dengan korban terinfeksi dan tidak ada perjalanan keluar daerah. 

Saat ini korban WS sebutnya telah diisolasi di UPTD Puskesmas Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah. Selain itu, para guru dan karyawan yang ada di sekolah swasta itu juga dilakukan pengambilan rapid test dan PCR atau pengambilan swab dan dikirim ke Pekanbaru untuk mendapatkan hasil uji laboratoriumnya.

Diterangkan Ahmad Yusuf, diketahuinya ada korban yang positif Covid-19 setelah tim gugus tugas menggalakkan Puskesmas secara massif melakukan rapid test dan pengambilan swab kepada seluruh sekolah termasuk pondok pasantren (Ponpes). Pihak Puskesmas Bagan Batu melakukan pengambilan swab dan kemudian dikirim ke Pekanbaru. Hasilnya, salah satu karyawan sekolah swasta itu ternyata positif Covid-19 tanpa ada gejala apapun.

Kemudian tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan berbagai upaya dengan melakukan pengambilan rapid test dan swab dengan sejumlah orang yang melakukan kontak dengan WS, termasuk istri dan anak korban. "Mudah-mudahan ini merupakan kasus awal dan kasus terakhir di Kabupaten Rohil. Kita berharap hasil swab yang kontak dengan WS semuanya negatif," harap Ahmad Yusuf.

Untuk kasus di salah satu Ponpes di Kota Bagansiapiapi terangnya diketahui setelah UPTD Puskesmas Bagansiapiapi melakukan Screening terhadap 123 santri di Ponpes tersebut. Dari jumlah itu, ada sekitar 16 santri yang berisiko tinggi karena berasal dari luar daerah. "Setelah diperiksa ternyata ada satu santri relatif yang merupakan santri dari kota Dumai berinisial NF (12). Kemudian santri tersebut dipulangkan kepada orang tuanya ke Dumai," jelas Sekretaris Diskes Rohil tersebut.

Dilanjutkan, karena NF bersekolah di Rohil, maka pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Sungai Sembilan, Dumai. Hasil koordinasi itu ternyata NF positif Covid-19. Akan tetapi sebutnya NF tidak masuk dalam data penanganan percepatan Covid-19 Kabupaten Rohil, melainkan masuk dalam data tim gugus Kota Dumai.

"Hanya saja dalam beberapa hari terakhir korban NF ada kontak dengan teman-teman di Ponpes tersebut. Maka kita langsung melakukan pengambilan swab terhadap seluruh santri, para guru maupun para orang tua yang berkunjung di Ponpes itu yang jumlahnya sekitar 150 orang. Saat ini masih berlangsung pengambilan swabnya, sesuai perintah Bupati harus selesai dan akan dikirim secepatnya ke Pekanbaru untuk mengetahui hasilnya," ungkapnya.

Untuk langkah yang diambil, kata Ahmad Yusuf, dengan melakukan swab kepada para santri, guru dan orang tua yang berkunjung. Kemudian melakukan penyemprotan disinfektan. "Harusnya hari ini kita melakukan penyemprotan disinfektan di Ponpes tersebut, namun karena petugas kesehatan sedang bekerja melakukan pengambilan swab, maka penyemprotan dilakukan di hari berikutnya," katanya.

Saat ini lanjutnya, para santri di Ponpes itu tidak diperbolehkan keluar dari Ponpes dan para orang tua untuk sementara waktu juga dilarang berkunjung hingga hasil swabnya keluar. Ia juga berpesan kepada masyarakat Rohil tetap mematuhi protokol kesehatan. "Sayangi diri dan keluarga dengan tetap mentaati protokol kesehatan di antaranya pakai masker, cuci tangan pakai sabun di air mengalir, dan tetap jaga jarak," pungkasnya. 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar