RSUD Mandau Patok Rp400 Ribu untuk Rapid Test Covid-19

Ilustrasi

BENGKALIS – Biaya rapid test Covid-19 untuk masyarakat yang mengajukan permintaan sendiri seharusnya bisa lebih murah dibandingkan biaya yang ditetapkan RSUD Mandau sebesar Rp400 ribu. Hal itu dibuktikan dengan adanya biaya rapid test di daerah lain yang berada di bawah Rp400 ribu.    

“Silahkan googling, banyak muncul biaya rapid test untuk Covid-19 ini di bawah angka Rp400 ribu,” ujar Sekretaris Badan Anti Korupsi Lembaga Investigasi Penyelamat Uang Negara (LIPUN), Wan Muhammad Sabri kepada wartawan, Rabu (2/6/2020).

Dikatakan dari hasil survai yang dia lakukan, rata-rata rapid test kit yang dipakai saat ini adalah buatan China. Artinya, seharusnya biaya rapid test di berbagai tempat di Indonesia bisa ditekan di bawah angka Rp400 ribu.

“Rapid test kit ini kan lengkap, semua ada di situ. Harganya tak lebih dari Rp200 ribu. Anggaplah ditambah dengan sarung tangan, masker dan jasa, paling tinggi Rp350 ribu, bahkan bisa kurang dari itu,” ujar Wan Sabri.

 Dengan status RSUD Mandau sebagai BLUD, sambung Wan Sabri, memang tidak ada larangan bagi RSUD untuk mengambil keuntungan. Namun, tentunya dalam range yang wajar dan tidak membebani masyarakat. Jangan karena persyaratan bepergian dengan pesawat harus ada bukit hasil rapid test, lantas hal ini dijadikan peluang bagi RSUD untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya.

"Kadang orang yang berangkat itu bukan keinginan dia, melainkan karena terpaksa. Lagipula kondisi ekonomi saat ini sangat memprihatinkan, jadi kita minta kepada RSUD Mandau untuk mengkaji ulang biaya rapid test tersebut,” ujarnya lagi. 

Di tempat terpisah, Direktur RSUD Mandau Sri Sadono Mulyanto saat dihubungi mengatakan, memang benar ada biaya rapid test yang lebih murah. Seseorang juga sudah menghubungi dirinya dengan menawarkan biaya rapid test sebesar Rp350 ribu. Namun, dari tawaran yang  disampaikan, ada perbedaan dalam perlakuan sampel darah sebelum dilakukan pengujian dengan rapid test.       

Dikatakan, sebagian besar rapid test dengan biaya murah hanya menggunakan sampel darah layaknya seperti pemeriksaan golongan darah. Sementara RSUD Mandau menerapkan perlakuan dengan pemeriksaan seperti di laboratorium. Darah diambil dari pembuluh darah, dimasukkan dalam tabung, dan diproses. Baru hasil perlakuan di laboratorium tersebut diuji dengan rapid test kit. 

“Berarti ada perbedaan bahan habis pakai, jarum suntik, tabung, operasional alat dan lain-lain,” ujar pria yang akrab disapa Ibeng ini seraya menunjukkan kesamaan dengan sistem rapid test yang dipergunakan Diskes Jakarta.          

“Rapid ini walaupun hasilnya tidak seakurat PCR swab, namun sebisa mungkin dilakukan sebaik mungkin, karena menghindari hasil yang tidak akurat,” ujarnya lagi.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar