Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Banyak Pelanggar Prokes, Pemerintah Diminta Intensif Lakukan Sosialisasi ke Masyarakat
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Sebanyak 50 orang di Kota Pekanbaru terjaring razia masker yang digelar di Jalan Jenderal Sudirman atau tepatnya di depan Purna MTQ, Kamis (7/1/2021). Razia ini perdana dilakukan petugas gabungan Covid-19 di tahun 2021.
Razia masker digelar petugas gabungan yang terdiri dari Satgas Covid-19 seperti TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Banyaknya pelanggar protokol kesehatan ini menurut pengamat kebijakan publik, Elfiandri karena selama ini pemerintah dan masyarakat selalu bermain kucing-kucingan. Pemerintah juga dianggap tidak memahami masalah kenapa masyarakat banyak melanggar protokol kesehatan.
"Arti kucing-kucingan itu, misalnya sekarang ada peraturan, kemudian razia, habis itu kendur lagi aturannya. Terus razia lagi," cakap Elfiandri, Jumat (8/1/2021).
Lanjut Dosen UIN Suska Riau ini, pemerintah harus selami jiwa masyarakat kenapa banyak dari masyarakat yang tidak menggunakan masker. Apakah dengan membeli masker dapat memberatkan ekonomi masyarakat atau ada alasan tertentu lainnya.
"Pemerintah harus selami jiwa masyarakat. Tanyakan alasan mereka, contoh masker itu secara ekonomi memberatkan masyarakat. Kenapa pemerintah tidak beri subsdi masker? Kasih masker biar semua mau pakai masker. Kalau sudah dikasih tetap tidak mau, baru boleh kita bersikeras. Bayangkan saja, mereka itu orang-orang yang lebih mementingkan beli beras daripada beli masker. Lalu dipaksa pakai masker?," jelasnya.
Selain itu sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat juga harus lebih intensif lagi, dan pemerintah harus berkomunikasi sesuai dengan apa yang dirasakan saat ini oleh masyarakat.
"Faktor ekonomi itu lebih dominasi jadi alasan orang tidak patuh prokes. Jadi berkomunikasilah sesuai apa yang dirasakan masyarakat. Jadi seiring sekata dan seperbuatan," ujarnya.
"Harus lebih persuasif. Selama ini kan hanya ancaman-ancaman yang membuat orang takut. Dan kalau orang sudah hilang takut, yang ada tinggal berani. Masyarakat ini bukan paham, tapi takut. Padahal kesehatan itu bukan takut, tapi paham. Kesadaran yang harus ditimbulkan," jelasnya.***
.png)

Berita Lainnya
Anggota DPRD Pekanbaru Ini Prihatin Ada Larangan Salat Id di Masjid dan Lapangan
Diduga Konsleting Rumah Warga di Bangkinang Kota , Damkar dan PLN Cepat Tanggap Cegah Potensi Kebakaran
Polsek Tembilahan Hulu Pantau Lahan Ketahanan Pangan di 3 Lokasi
Bunda PAUD Dumai H. Leni Ramaini Tunjukan Komitmen Gerakan Literasi Anak Usia Dini
Gratis, PTPN V Berangkatkan 550 Pemudik ke Dua Provinsi
Pengukuhan BEM Se-Riau,Mahasiswa Harus Jadi Agent of Control dalam Mengkritisi Kebijakan Pemerintah
Terkait Rencana Pemekaran, Tokoh Muda Insel: Sudah Lama Kami Tunggu
Deteksi Dini Gangguan Kamtib, Lapas Tembilahan Gelar Apel Siaga Internal
Sah, Ahmad Hafiz Dilantik Jadi Kepala PDAM Tirta Indragiri
TOTAL 45 TITIK Siang ini, 7 Kecamatan Bakal Padam
Disbun Riau Sosialisasikan dan Verifikasi Peremajaan Kebun Kelapa di Desa Sialang Panjang
Pertamina Diminta Akomodir Masyarakat Rohil di Operasional Blok Rokan