DPRD Minta Pemprov Komunikasi dengan KBRI Soal Mahasiswa Riau Tak Dapat Beasiswa Luar Negeri

Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy A. Mohd Yatim

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy A. Mohd Yatim angkat bicara terkait 50 mahasiswa Riau yang sebelumnya mendapat bantuan beasiswa luar negeri Magister (S2) dari Pemprov Riau terancam tak bisa kuliah. Pasalnya tahun ini tidak mendapatkan beasiswa tersebut.

Eddy Yatim mengatakan, bahwa pihaknya sangat terkejut ketika mengetahui beasiswa tersebut "dinolkan" Biro Kesra di APBD-P. Padahal ketika di APBD murni 2021 alokasinya masih ada.

"Jangan jadikan MoU untuk menyengsarakan mahasiswa Riau yang sedang studi di luar negeri. Komisi V mendukung penuh upaya membantu mahasiswa Riau di Mesir dan Malaysia," kata Eddy Yatim, Jumat (1/10/2021).

Padahal, tambah Eddy Yatim lagi, program pemberian beasiswa tersebut merupakan janji Gubernur Riau Syamsuar yang termuat dalam Visi Misi tentang pendidikan.

"Kasihan kita mahasiswa Riau di Mesir, Beasiswa itu kan untuk leaving cost mereka di sana. Dalam situasi sekarang mereka sangat-sangat membutuhkan. Apalagi saat ini haji dan umroh belum dibuka. Tentu mereka tidak dapat mencari tambahan uang untuk bertahan hidup," tutur Eddy Yatim.

Karena itu, Eddy Yatim berharap pejabat yang membidangi persoalan tersebut, seharusnya mengerti benar konstruksi atas program yang dilakukan. Sehingga niat Gubri untuk mendukung anak-anak Riau yang saat ini menimba ilmu di luar negeri tepat sasaran.

"Kita kan niatnya membantu. Regulasinya juga saya yakin tidak kaku begitu. Mestinya pejabat yang ditunjuk punya kemampuan menerobos dan berkreasi. Coba dikomunikasikan dengan KBRI kita di sana yang juga ada atase pendidikannya," urai Eddy Yatim.

Dirinya melihat, kata Eddy Yatim lagi, pejabat-pejabat Pemprov Riau malas melakukan terobosan. Mereka, tidak mau kerja keras dan tidak memiliki kemampuan.

"Saya kasihan Pak Gubernur. Keinginan beliau besar untuk memberikan yang terbaik untuk Riau. Tapi tidak didukung OPD yang cakap dan piawai. Saya rasa sulit beliau untuk mewujudkan harapannya. Ini yang perlu diperbaiki ke depan, meski waktu yang kian sempit. Komisi V juga sudah menerima surat dari mahasiswa kita dari luar negeri. Kita akan panggil nanti Biro Kesra untuk minta penjelasan soal masalah ini," tukasnya.

Sebelumnya, sebanyak 50 mahasiswa Riau yang sebelumnya mendapat bantuan beasiswa luar negeri Magister (S2) dari Pemprov Riau terancam tak bisa kuliah. Pasalnya tahun ini tidak mendapatkan beasiswa tersebut.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur mengatakan, beasiswa bagi mahasiswa luar negeri itu tidak bisa diberikan karena persoalan MoU kerjasama dengan perguruan tinggi bersangkutan.

Sebab menurutnya dasar pemberian beasiswa tersebut adalah MoU. Namun karena ada pandemi Covid-19, MoU dengan perguruan tinggi tempat kuliah 50 mahasiswa tersebut tidak bisa dilakukan.

Diketahui 50 mahasiswa S2 penerima beasiswa luar negeri dari Pemprov Riau itu terdiri 10 orang kuliah di Kairo, Mesir. Kemudian 20 orang kuliah di Universitas Malaya Malaysia dan 20 orang di Universitas Kebangsaan Malaysia.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar