Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Google Cekal 151 Aplikasi Penipu, Segera Hapus dari HP Kalian!
JAKARTA, (INDOVIZKA)- Google kembali menendang ratusan aplikasi nakal dari Play Store. Kali ini giliran 151 aplikasi penipu yang sudah memakan korban jutaan orang di seluruh dunia.
Ratusan aplikasi ini ditemukan oleh peneliti keamanan siber dari Avast. Aplikasi-aplikasi ini ketahuan merupakan bagian dari kampanye penipuan bernama UltimaSMS.
Kampanye penipuan ini memanfaatkan aplikasi nakal yang berpura-pura menawarkan fungsi seperti editor foto, filter kamera, pemindai QR code, dan lain-lain. Tapi setelah diunduh, aplikasi ini justru mendaftarkan pengguna ke layanan SMS premium berlangganan yang biayanya tidak murah.
Begitu pengguna menginstal salah satu aplikasi UltimaSMs, aplikasi tersebut akan mengecek lokasi, IMEI dan nomor ponsel untuk mengetahui kode area dan bahasa yang harus digunakan untuk penipuan.
Begitu pengguna membuka aplikasi, mereka akan melihat layar yang meminta nomor telepon, dan di beberapa kasus, alamat email untuk mengakses fitur yang dijanjikan aplikasi tersebut.
Setelah pengguna memasukkan informasi yang diminta, mereka akan langsung didaftarkan ke layanan SMS premium yang biayanya bisa mencapai USD 40 (Rp 560 ribuan) per bulan, tergantung dari negara dan operatornya.
Bukannya memberikan fitur yang dijanjikan, aplikasi itu justru akan menampilkan opsi layanan SMS premium lainnya atau malah berhenti berfungsi. Korban yang terlambat menyadari kemudian akan disedot pulsanya setiap minggu oleh layanan penipu tersebut.
Parahnya, sebelum dihapus oleh Google dari Play Store 151 aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 10,5 juta kali dan korbannya tersebar di 80 negara. Sebagian besar korban aplikasi-aplikasi ini berasal dari Mesir, Arab Saudi, Pakistan, Uni Emirat Arab, Turki dan Oman.
151 aplikasi ini diketahui memiliki struktur yang sama. Profil dan deskripsinya di Play Store juga dibuat semenarik mungkin, tapi begitu dilihat lebih dekat ternyata aplikasi-aplikasi ini memiliki kebijakan privasi dan profil pengembang yang basic.
Penyebarannya juga sangat luas karena aplikasi-aplikasi ini turut dipromosikan lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lain-lain, seperti dikutip dari BGR, Sabtu (30/10/2021).
Saat ini 151 aplikasi itu sudah ditendang dari Play Store, tapi pengguna yang sudah terlanjur mengunduhnya tetap harus menghapus aplikasi itu dari ponselnya. Untuk melihat daftar lengkap 151 aplikasi nakal itu klik di sini.
Avast pun mengingatkan pengguna untuk selalu berhati-saat hendak mengunduh aplikasi dan selalu membaca ulasannya dengan seksama. Jika menemukan aplikasi yan mencurigakan, jangan langsung memberikan nomor telepon atau alamat email kalian.
Berita Lainnya
Cara Membuat Barcode Sendiri
Menkominfo Sebut Indonesia Berpeluang Besar dalam Pengembangan Metaverse Dunia
Pakar Siber soal Data BI Bocor: Tidak Hanya Cabang Bengkulu, Tetapi di 20 Kota Lain
All Toyota Avanza dan All New Veloz Meluncur 10 November 2021
Ini Bahaya Nonton Sepak Bola dan Film di Situs Streaming Ilegal
Natal dan Tahun Baru, Trafik Layanan Data Telkomsel Diprediksi Naik 10,19 Persen
Mantan Gubernur Riau Annas Maamun Bebas
BMKG: Hujan akan Mengguyur Riau
Satgas TMMD dan Masyarakat Teluk Bunian Buat Landasan Hely Copter
Pemprov Riau Siapkan Dana 2 M Untuk Pemasangan Listrik Gratis Bagi Warga Miskin
Melahirkan di Toilet, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Polisi: Ibu Panik, Langsung Menariknya
Usai Dilantik, Bupati dan Wakil Bupat Rohil Kunjungi Kantor PKB Riau