WhatsApp Juga Metaverse, Pakar Jelaskan Soal Metadata Universe


JAKARTA (INDOVIZKA) - Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan pemahaman metaverse dalam dunia yang dekat dengan banyak orang, yakni aplikasi pesan WhatsApp. Di dalam server aplikasi itu, Alfons menuturkan, metadata dari masing-masing pengguna berinteraksi.

Menurut Alfons, metaverse berasal dari frase metadata universe yang artinya kumpulan metadata yang berinteraksi dalam satu dunia. Adapun metadata adalah informasi mengenai data. Metadata ini penting karena nantinya akan digunakan untuk mengidentifikasi data yang sangat aktif berinteraksi.

Alfons memberi contoh metadata berupa KTP, Paspor dan STNK. “KTP, Paspor, untuk mengidentifikasi usia. STNK untuk mengidentifikasi motor atau mobil dengan mudah dan tepat," kata Alfons menjelaskan.

Jadi, dia melanjutkan, metaverse adalah dunia di mana para data berinteraksi dan data ini diidentifikasi berdasarkan meta datanya. Selain WhatsApp, aplikasi populer lainnya seperti Facebook dan TikTok adalah contoh metaverse yang dapat ditemui sehari-hari. 

Ketika mengakses Whatsapp pertama kali, akun seseorang sudah diprofile oleh pihak Whatsapp. Pengguna memiliki metadata yang unik. "Identifikasi yang digunakan berdasarkan nomor telepon, IMEI atau identifikasi pada perangkat pengguna yang tidak ada duanya di dunia ini," kata dia.

Setiap kali pengguna berinteraksi dengan pengguna Whatsapp lain, metadata dari masing-masing pengguna berinteraksi di server Whatsapp. Itulah metaverse Whatsapp.

Demikian pula ketika pengguna ingin bergabung dengan grup Whatsapp atau mau membuat grup sendiri. Grup ini akan mendapatkan metadata tersendiri. Dan setiap member yang masuk dapat berinteraksi dengan member lain di grup yang telah dibuat tadi dengan membawa identitas uniknya atau meta datanya. "Itu juga termasuk metaverse Whatsapp," katanya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar