Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Pengamat: Banyak Dampak yang Ditimbulkan Jika Data Medis Bocor
JAKARTA (INDOVIZKA) - Kebocoran data pasien covid-19 dan umum kembali terulang. Lagi-lagi data ini milik Kementerian Kesehatan. Diduga sebanyak 6 juta data pribadi pasien dan umum siap dijual di forum online. Lantas, apa dampaknya jika data pribadi bocor?
Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber mengatakan, data medis yang bocor bisa disalahgunakan dan mengakibatkan kerugian yang besar bagi pemiliknya.
Jika pasien yang mengalami kebocoran data mengidap penyakit atau kondisi medis tertentu yang sifatnya rahasia dan jika diketahui oleh publik akan mengakibatkan dirinya dijauhi atau diberhentikan dari pekerjaannya, tentu hal ini akan sangat merugikan.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
"Atau foto medis pasien yang tidak pantas dilihat lalu disebarkan akan memberikan dampak psikologis yang berat bagi pasien," kata Alfons kepada Merdeka.com, Jumat (7/1).
Dilanjutkannya, hal itu hanyalah sedikit risiko sehubungan dengan rekam medis yang bocor dan tidak terhitung data pribadi seperti nomor telepon dan data kependudukan yang bocor dan jelas akan menjadi sasaran eksploitasi.
Menurut Alfons, sebenarnya bisa menjadi pembelajaran dari pengelola data penting. Pengamanan data tidak hanya cukup dilakukan dari sisi perlindungan terhadap penyanderaan data dengan mengenkripsi (ransomware) di mana antisipasi ransomware adalah backup data penting yang terpisah dari database utama atau menggunakan Vaksin Protect yang dapat mengembalikan data sekalipun berhasil di enkripsi ransomware.
"Tetapi lebih jauh lagi data penting juga harus dilindungi dari aksi extortion ware. Karena itulah langkah antisipasi yang tepat harus dilakukan seperti mengenkripsi database sensitif di server sehingga sekalipun berhasil diretas tetap tidak akan bisa dibuka atau mengimplementasikan DLP Data Loss Prevention," ungkap dia.
Berita Lainnya
Oli Palsu Marak di Pasaran, Ini Cara Mengetahuinya
Bensin Dicampur Minyak Kayu Putih Bikin Irit Kendaraan, Pertamina Kasih Pernyataan Begini
Presiden Jokowi di Muktamar NU: Nantinya Pengajian Bisa Dilakukan di Metaverse
Tidak Transfaran, Masyarakat Inhil Sesalkan Perekrutan Petugas Sensus Penduduk 2020
Mantan Gubernur Riau Annas Maamun Bebas
Merasa Tidak Terjangkit Covid-19, Pasien Positif Kabur dari RSUD Arifin Achmad
Guru Harus Divaksin, Pelajar di Inhil Bukan Syarat PTM
Bawaslu Inhil Launching Buku Pengawasan Pemilu Tahun 2019
RI Mau Bangun Stasiun Charger Mobil Listrik Sampai Kecamatan
Begini Cara Aktifkan Kembali Nomor Telkomsel yang Hangus
Tak Ingin Tampilkan Nama di WhatsApp, Begini Caranya
Telkomsel Percepat Upgrade Jaringan 3G ke 4G Tahun Ini