Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
DPRD Riau Bentuk Pansus Terkait Kecelakaan Kerja di PHR
INDOVIZKA.COM - 3 nyawa kembali melayang di lingkungan kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jumat (24/2/2023). Kasus serupa bukan hanya sekali ini terjadi di lingkaran perusahaan plat merah itu.
Beberapa peristiwa lainnya juga sudah pernah terjadi. Hingga, ada panggilan pihak PHR untuk memberikan keterangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau.
Ketua DPRD Riau Yulisman menyikapi persoalan itu mengarahkan agar dibantu panitia khusus (Pansus) untuk menyelesaikan persoalan yang masih terulang. Yulisman menyebut, beberapa waktu lalu DPRD juga menggelar rapat dengar pendapat (RDP).
"Kita tidak main-main soal nyawa manusia dan saya berharap ini harus ditanggapi dengan serius," tegas Yulisman, Sabtu (25/2/2023).
Yulisman menceritakan, saat hearing lalu, Pimpinan PHR pun tidak hadir dengan berbagai alasan. Ketidakhadiran pimpinan PHR menyulut kekecewaan pimpinan DPRD Riau. Saat itu, ada tujuh nyawa melayang. Ditambah kejadian Jumat kemarin, total sudah 10 nyawa melayang.
"Tentu kita kecewa, karena sudah diagendakan sebelumnya, ternyata Dirut berhalangan hadir," kata Yulisman.
Yulisman juga meminta agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk bekerja menuntaskan persoalan di PHR yang menyebabkan kematian pekerja tersebut.
"Ini lembaga terhormat jangan sampai dilecehkan seperti ini, diundang untuk memberi keterangan tidak mau hadir," kata Yulisman lagi.
Yulisman juga menambahkan, kondisi seperti ini dianggap PHR tidak beretika sebab tak mengkonfirmasi Dirut PHR Jaffee A Suardin tak bisa hadir saat itu.
"Ini kan masalah etika, kalau memang bapak sudah sodorkan tanggal ini dan Pak Jafee tak bisa, bapak bisa hubungi kami. Ini tak punya etika rasanya, komunikasi bapak itu harus ada," tegas Yulisman.
Sementara Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti menambahkan, sebelumnya berulang kali Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V dibatalkan karena Jafee tak hadir. Tapi PT PHR tak juga belajar dan tetap mengirimkan perwakilan tanpa Jafee.
"Ini diakibatkan satu orang. Kita ingin bicarakan hal yang besar, tapi karena satu orang ini kita tidak bisa berkomunikasi, berdiskusi," kata Poti.
Ia menyebut percuma mengundang PT PHR karena terbukti tak menghormati panggilan DPRD Riau. "Diundang pun percuma juga, dia tak hadir," tegas Poti.
Berita Lainnya
Jadi Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor di Pekanbaru Tewaas
Ruko Semi Permanen dan 9 Kios di Pematang Reba Inhu Dilahap Api
Tabrakan Sepeda Motor vs Truk, 1 Meninggal Dunia
Penumpang Panik, Kapal MV Dumai Line 9 Seruduk Pantai Mangrove
Tewas Terlindas Truk, Ini Kronologi Kejadian Kecelakaan di Garuda Sakti
Hari Ini Riau Tambah 149 Kasus, 181 Pasien Dinyatakan Sembuh
Bawa Barang Ilegal, SB Rahmat Jaya 12 Tujuan Tembilahan Diamankan Bea Cukai
Ketinggian Air Sepinggang, Jalan Sungai Batak Pekanbaru Putus
Baru Saja, RSUD Puri Husada Tembilahan Hangus Terbakar
Naik Drastis, Hotspot di Riau Hari Ini Capai 33 Titik
Perti Cari Rumput untuk Ternak, Pria di Lumajang Ditemukan Tewas Penuh Luka
Tertimbun Longsor, 1 Orang Pekerja Tambang Batu Bara di Samrinda Tewas