Seorang Nelayan Meninggal Setelah Kapalnya Karam di Perairan Rangsang

Satu Nelayan Dinyatakan Meninggal Dunia setelah kapalnya dihempas gelombang. (Iniriau)

INDOVIZKA.COM - Sebuah kapal pencari ikan tenggelam di perairan Rangsang, Kepulauan Meranti tepatnya di Desa Sungai Gayung Kiri karena dihantam ombak besar. Dua nelayan dinyatakan selamat, sementara satu nelayan ditemukan meninggal dunia, Rabu, (1/3/2023) sore.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean Tendri Guling SH SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Arpandy SH MH, Selasa (02/03/2023) pagi.

"Benar ada peristiwa kapal nelayan yang karam di perairan Rangsang, korbannya ada tiga orang, dua selamat dan satu orang dinyatakan meninggal dunia," kata AKP Arpandy.

Dijelaskan, adapun ketiga nelayan tersebut yang selamat bernama Isa dan Irul, sementara yang meninggal bernama Burhan.

"Saat ditemukan kondisinya sudah dalam keadaan tidak bernyawa, dimana kedua tangan kaku, mulut dan hidungnya mengeluarkan buih. Korban menggunakan baju kaos warna merah serta celana pendek warna hitam," jelas Arpandy.

Berdasarkan Kronologis yang diterima, 
AKP Arpandy menceritakan peristiwa yang terjadi. Pada hari Minggu tanggal 26 Februari 2023 sekira pukul 14.00 WIB korban bersama 2 saudaranya berangkat dari Desa Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir menuju perairan Desa Sungai Gayung Kiri untuk menjaring ikan dengan menggunakan kapal motor pompong yang merupakan bantuan Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Meranti berukuran 5 Gross ton.

Selanjutnya, pada Rabu tanggal 1 Maret 2023 sekira pukul 15.00 WIB, saat sedang menjaring ikan, kipas kapal pompong tersebut tersangkut tali pelampung jaring gumbang milik masyarakat menyebabkan kapal berputar haluan. Di saat yang bersamaan, angin kencang serta gelombang menghantam kapal menyebabkan air laut masuk sehingga menyebabkan kapal tenggelam.

"Saat itu korban dan 2 saudaranya melompat ke laut menggunakan pelampung jerigen kosong untuk menyelamatkan diri dan mengikat tali ke tubuh 3 korban tersebut dengan harapan agar tidak tercecer. Lebih kurang 1 jam terapung dan diterpa gelombang, Burhan kehabisan nafas dan tidak sadarkan diri," ujarnya.

Ditambahkan Arpandy, korban bersama rekannya terus terapung terbawa arus hingga ke Desa Tanjung Medang. Selanjutnya ada kapal nelayan lain yang melihat dan memberikan pertolongan dengan membawanya ke pelabuhan Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang.

Selanjutnya, sekitar pukul 18.40 WIB setibanya di pelabuhan mereka berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan pihak desa serta melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolsek Rangsang Iptu AGD Simamora SH.

"Korban langsung dibawa ke Poskesdes Desa Tanjung Medang. Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas kesehatan desa bernama Farida, korban memang dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Mendapatkan keterangan tersebut, korban dibawa menuju Puskesmas Tanjung Samak Kecamatan Rangsang menggunakan mobil ambulance.

"Sampai di Puskesmas dilakukan penyerahan korban kepada pihak keluarga dan keluarga telah sepakat untuk tidak dilakukan otopsi. Sekitar pukul 00:05 WIB, korban beserta keluarga menuju Desa Tanah Merah mengunakan Speedboat ambulance laut," pungkasnya.






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar