INDOVIZKA.COM - Festival Lampu Colok
di Kabupaten Bengkalis menjadi paling meriah di Provinsi Riau setiap tahunnya, dimana desain lampu colok yang menghiasi malam tujuh likur atau malam ke-27 bulan Ramadan disana sangat indah.

Adapun tampilan yang di tampilkan dari susunan ribuan lampu colok di atas menara memancarkan cahaya membentuk gambar miniatur masjid 4 dimensi seolah-olah miniatur ini nyata dan hidup dilihat dari berbagai sisi.

Namun dalam festival tahun ini, panitia hanya menyiapkan hadiah dengan total Rp63 juta. Dimana Juara I akan mendapatkan hadiah Rp15 juta.

Berbeda dengan festival lampu colok di Kabupaten Kepulauan Meranti, pada tahun ini pemerintah daerah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata akan menggelontorkan anggaran Rp 100 juta untuk hadiahnya dengan juara I mendapatkan Rp 50 juta.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH, MM saat melakukan safari ramadan di Masjid Al Huda Dea Kudap Kecamatan Tasik Putripuyu, Sabtu (1/4/2023) lalu.

Adil mengimbau generasi muda atau para remaja memanfaatkan waktu di bulan ramadan dengan baik, dan tidak melakukan hal-hal yang negatif. Seperti bermain petasan dan perang sarung yang dapat menyebabkan konflik dan ketidaknyamanan di tengah masyarakat.

"Lebih baik gunakan waktu untuk berkreatifitas membuat lampu colok hias. Tahun ini akan dipertandingkan dengan hadiah juara 1 sebesar Rp50 juta," ujarnya.

Rencana tersebut sebenarnya sudah disampaikan Bupati pada tahun lalu saat meresmikan Festival Lampu Colok tahun 2022. Dia mengharapkan dengan jumlah hadiah yang besar tersebut diiringi dengan antusias banyaknya peserta yang ikut.

"Tahun lalu pesertanya sekitar 40-an, tahun ini harus 100 peserta," ujarnya.

Peningkatan hadiah tersebut sangat drastis dimana hadiah untuk juara I masih dibawah Rp 10 juta. 

"Kalau tahun ini hadiahnya cuma Rp 6 juta, tahun depan juara satunya harus dapat Rp 50 juta. Dinas Pariwisata yang akan menyiapkan anggaran tersebut," kata Bupati Adil saat membuka Lomba Festival Lampu Colok Ramadan 2022 di Halaman Stadion Mahmud Jalal, Jalan Pramuka Desa Banglas, Jumat (29/4/2022).

Lanjutnya, iven budaya yang menjadi tradisi turun temurun itu hendaklah dilestarikan. Salah satunya dengan iven tersebut. Selain itu daya tarik wisata lampu colok juga harus ditingkatkan, hingga memberikan dampak positif ke masyarakat Kepulauan Meranti.

"Ada multiplier effect secara ekonomi yang kita harapkan. Semoga para perantau tertarik untuk pulang kampung dan tentu saja akan berpengaruh terhadap jual beli di tengah masyarakat di berbagai sektor," jelas Adil. 

Sumber : Halloriau /  Editor : fy