Chip In’ di Pesta Rakyat 2024, Seminar Kemkominfo di Pelalawan Dimeriahkan Kangen Band

Chip In’ di Pesta Rakyat 2024, Seminar Kemkominfo di Pelalawan Dimeriahkan Kangen Band. (istimewa)

PELALAWAN, INDOVZKA - Kangen Band bakal tampil di tengah peserta seminar literasi digital di halaman kantor Bupati Pelalawan, Provinsi Riau, Minggu (23/6/2024) petang, mulai pukul 18.00 WIB. 

Kelompok musik asli Bandar Lampung itu sengaja dihadirkan untuk menghibur, sekaligus menjadi pembicara tamu, dalam seminar yang dibarengkan dengan kegiatan Pesta Rakyat 2024.

Diskusi luring (offline) untuk kelompok masyarakat (komunitas) itu sendiri merupakan bagian dari rangkaian program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) yang dilaksanakan di sejumlah provinsi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

”Kali ini, seminar diselenggarakan ’chip in’ dalam kegiatan Pesta Rakyat 2024 warga masyarakat Kabupaten Pelalawan, bekerja sama dengan komunitas pemuda setempat,” tulis Kemkominfo dalam rilis kepada awak media, Sabtu (22/6).

Mengusung tema ”Globalkan Budaya Lokal: Yuk Ngonten tentang Indonesia”, seminar akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pelalawan Dodi Asma Saputra, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Riau Wahyu Ari Sandi, praktisi TIK Indonesia Moh. Rouf Azizi, dan Bobi Handoko selaku moderator.

”Untuk hadir dalam seminar luring dan konser Kangen Band ini secara gratis, silakan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankomunitasPelalawan0623. Ada banyak doorprize yang akan dibagikan di acara ini, siapa tahu Anda beruntung,” terang Kemkominfo dalam rilis.

Diskusi dalam format talkshow tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk memberikan edukasi dan digitalisasi budaya lokal, sekaligus memberikan hiburan kepada kelompok masyarakat yang ada di Kabupaten Pelalawan. Tujuannya, masyarakat dapat memahami pentingnya peran dunia digital dalam mempromosikan budaya lokal daerah Kabupaten Pelalawan.

”Pesta rakyat seringkali menampilkan berbagai tradisi dan budaya lokal, seperti tarian, musik, pakaian adat, dan permainan tradisional. Rangkaian pesta rakyat kali ini juga menyelenggarakan lomba Video Kreatif Promosi Potensi Wisata/Budaya Desa se-Kabupaten Pelalawan. Hal ini membantu dalam melestarikan warisan budaya yang ada,” urai Kemkominfo.

Terkait tema seminar, Kemkominfo menjelaskan, globalisasi budaya lokal mengacu pada proses mempromosikan dan berbagi aspek budaya lokal tertentu dengan khalayak global. Hal ini dapat melibatkan penyebaran praktik budaya, tradisi, seni, masakan, dan elemen unik lainnya dari suatu komunitas atau wilayah kepada khalayak di seluruh dunia.

Tujuannya, lanjut Kemkominfo, adalah untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan apresiasi terhadap budaya lokal di luar batas geografisnya. Juga, menciptakan kesadaran masyarakat tentang budaya lokal Indonesia dan memastikan budaya tersebut mendunia melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang strategis.

”Banyak cara bisa dilakukan oleh masyarakat luas dengan kemudahan dan akses teknologi yang dimiliki di era digital saat ini. Salah satunya, memanfaatkan platform populer seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, dan Twitter tempat beragam konten dapat dibagikan,” pungkas Kemkominfo.

Seminar dan konser musik ini rencananya akan dihadiri oleh sejumlah komunitas masyarakat di wilayah Pelalawan. Di antaranya, Komunitas Pemuda Melayu Pelalawan, Komunitas Muda Pangkalan Kerinci, Pelalawan Cermat Ceria, Langgam Seikijang Bisa, Komunitas Maju Pelalawan, dan warga masyarakat Kabupaten Pelalawan lainnya.

Untuk diketahui, seminar luring seperti digelar di Kabupaten Pelalawan ini berada di bawah naungan program besar: Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Menurut Kemkominfo, kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar