Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Sebelum Dipecat, Wardan Sudah Lama Berniat Tinggalkan Golkar
PEKANBARU INDOVIZKA. COM- Sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan sebenarnya sudah lebih dulu berniat loncat pagar, meninggalkan Partai Golkar yang sudah membesarkannya, dan bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Keinginan itu datang imbas dari tergesernya Wardan dari Daftar Calon Sementara (DCS) Partai Golkar pada pileg lalu. Nama Wardan tercoret di Daerah Pemilihan (Dapil) Riau II. Sebelumnya Wardan berada di posisi lima, tetapi tiba-tiba "ditekel" mantan Bupati Kuantan Singingi, Sukarmis.
Hal itu pernah diungkap oleh Ketua DPW PPP Riau, Syamsurizal Sabtu (28/10/23) lalu.
"Wardan bukan lagi berniat pindah dari Golkar. Tetapi sedang berproses menjadi bagian dari keluarga PPP," ujar Syamsurizal kala itu.
Usai pemecatan dirinya, Wardan dan Nasir kini semakin mantap berpasangan di pilgubri November nanti.
Atas sikapnya ini, Wakil Ketua Umum Korbid Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyindir Wardan, bertepatan dengan kegiatan konsolidasi pembangunan pilkada Rabu lalu di Hotel Arya Duta.
"Saya menyapa secara khusus pak Wardan. Betapa sayangnya Golkar ke pak Wardan, semoga pak Wardan sayang juga ke partai Golkar," ungkap Dolli saat itu.
Namun kekecewaan Wardan agaknya sudah memuncak, karena paket Warda- Syamsuar yang diusulkan DPD Golkar kabarnya dimentahkan oleh DPP Golkar. Belum lagi pencalegan nya juga batal.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) DPP Golkar dengan nomor: Sprin - 165 /DPP/GOLKAR/VII/2023. SK DPP Golkar, yang ditandatangani Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jenderal DPP Golkar. Lodewijk F Paulus.
Sabtu (20/7/24) kemarin di Hotel Pangeran, pasangan Nasir - Wardan resmi mendeklarasikan dirinya dengan tagline Nasir - Wardan Riau Bersatu (Nawaitu). Petinggi DPP terihat hadir partai, yakni Sekretaris Jendral DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Demorkat Hinca Panjaitan.
Deklarasi inilah yang memicu dipecat Waedan dari jabatannya sebagai Ketua DPD II Golkar Inhil. Wardan dinilai melawan perintah DPP Golkar yang sudah resmi mengusung nama Syamsuar - Mawardi Saleh di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri).
Berita Lainnya
PAC dan Ranting PKB Kecamatan Concong Resmi Dilantik
Polemik Kritik Jokowi Berujung Desakan Revisi UU ITE
Bawaslu Kampar Tegaskan Jangan Ada Lagi Tindak Pidana Pemilu di Pilkada Tahun 2024
PKB Selalu Terbuka Tampung Aspirasi Masyarakat Inhil
AHY: Moeldoko Ketum Partai Demokrat Abal-abal
Soal Dana Kunker ke Luar Negeri, Ketua DPRD Riau Sebut Bisa Digeser untuk Kegiatan Lain
Bupati Mursini Akui Kalah di Pilkada Kuantan Singingi
Gelombang Dukungan Terus Mengalir untuk Ferry-Dani di Pilkada Inhil 2024
2 Purnawirawan Polisi Ikut Pilkada di Riau, Ini Hasilnya
Sebelum Membelot ke Moeldoko, Dua Ketua DPC Demokrat di Riau Sempat Cap Darah untuk AHY
Cak Imin Ajak Anies Gabung PKB, Pengamat Sebut Menguntungkan Kedua Pihak
Anak Buah AHY Serahkan Berkas PAW Jhonny Allen, Pimpinan DPR Diharap Segera Lakukan Proses