Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Sempat Alami Fluktuasi, Prevelensi Stunting di Desa Simpang Kateman Turun di Tahun 2024
INDOVIZKA.COM - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Kesehatan Inhil terus melakukan berbagai upaya dalam penurunan stunting di wilayahnya, khususnya di Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelangiran.
Data terbaru menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Desa Simpang Kateman mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022, tercatat ada 7 kasus stunting, yang kemudian meningkat menjadi 14 kasus pada tahun 2023. Namun, upaya pencegahan dan intervensi intensif akhirnya mampu menekan angka ini menjadi 9 kasus pada tahun 2024.
Penurunan kasus stunting dari 14 kasus di tahun 2023 menjadi 9 kasus pada tahun 2024 ini merupakan hasil dari konvergensi program percepatan penanganan stunting yang melibatkan berbagai sektor. Meskipun telah menunjukkan kemajuan, angka ini masih jauh dari target, sehingga dibutuhkan langkah-langkah penanganan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk menurunkan prevalensi stunting secara lebih signifikan pada tahun-tahun mendatang.
Berbagai upaya telah dilakukan di Kecamatan Pelangiran, terutama fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Beberapa langkah intervensi meliputi sosialisasi pemberian ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada balita, dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah.
Selain itu, inovasi PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) yang digagas oleh UPT Puskesmas Pelangiran juga menjadi salah satu bentuk dukungan strategis dalam menurunkan angka stunting di kecamatan ini.
Namun, terdapat beberapa faktor determinan yang memerlukan perhatian serius, seperti akses terhadap air bersih, ketersediaan jamban yang layak, perilaku pemberian ASI eksklusif, serta kebiasaan merokok di dalam rumah tangga. Tantangan-tantangan ini masih menjadi kendala dalam upaya pencegahan stunting, meskipun berbagai program telah dilaksanakan.
Selain itu, remaja putri sebagai kelompok berisiko juga mendapatkan perhatian khusus. Meskipun sudah diberikan intervensi berupa Tablet Tambah Darah, beberapa remaja putri masih enggan mengonsumsi tablet tersebut secara teratur. Rendahnya kesadaran dan motivasi diri untuk menjaga kesehatan menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi melalui sosialisasi dan pendampingan yang lebih intensif.
Melalui monitoring dan analisis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Inhil serta Puskesmas, pola asuh balita, pola konsumsi ibu hamil, dan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat menjadi area intervensi yang masih membutuhkan pembinaan lebih lanjut.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia diharapkan dapat terus menekan terjadinya stunting pada bayi yang lahir.
Pemerintah dan Puskesmas Pelangiran sangat berharap dukungan dari berbagai pihak, baik lintas sektor maupun masyarakat, dalam penanganan stunting. Kerja sama yang solid dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menanggulangi stunting secara menyeluruh.
Diharapkan dengan langkah-langkah yang tepat, angka stunting di Kecamatan Pelangiran dapat terus menurun dan anak-anak di wilayah ini tumbuh sehat, cerdas, serta terbebas dari stunting.
.png)

Berita Lainnya
Hari Ini, Hasil Swab Tenggorokan Warga Pulau Burung Keluar
Peringati Hari Tuberkulosis Dunia, Dr Alexis Hermansyah Jelaskan Bahaya TBC
Vaksinasi Polio di Riau Baru 40 Persen
Tengkurap Jadi Cara Sederhana Selamatkan Pasien Corona
Lima Warga Sumsel di Riau Positif Covid-19, Bayi Umur 3 Bulan Baru Pulang dari Medan Juga Tertular
Setiap Tahunnya Kasus Stunting di Kateman Meningkat
ASN Dinkes Inhil Ikuti Kegiatan BIMTEK SPIP Terintregitas 2024
Bupati Rohil Positif Covid-19
Langka di Pasar, Pegawai DLHK Inhil Racik Hand Sanitizer Berbahan Alami
8 Cara Paling Ampuh Mencegah Sakit Tenggorokan
Hari Ini, 200 Tenaga Kesehatan RSUD Puri Husada Tembilahan di Swab
Update Corona di Riau 2 Juli: 188 Pasien Sembuh, 30 Masih Dirawat