Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Budaya
Silaturahmi IWASA di Riau Satukan Rindu dan Tekad Menuju Pulang Basamo
PEKANBARU,INDOVIZKA.COM—
Angin sejuk Minggu pagi menyapu lembut pepohonan rindang di Alamayang Pekanbaru. Di bawah teduhnya dahan yang menjulang, hamparan tikar panjang digelar. Satu per satu dunsanak Nagari Saraso dari berbagai penjuru Riau duduk bersila, saling menyapa dengan senyum yang memecah rindu setelah lama terpisah oleh jarak dan kesibukan rantau.
Tak ada panggung megah, tak ada barisan kursi formal, hanya tikar sederhana dan suasana keluarga yang hangat. Di sinilah Keluarga Besar Nagari Saraso se-Provinsi Riau menggelar silaturahmi akbar sekaligus musyawarah persiapan Pulang Basamo Nasional menuju kampung halaman Saruaso pada Idulfitri mendatang, Minggu (23/11).
Hadir para perantau dari Dumai, Duri, Pelalawan, hingga Pekanbaru, menyatukan langkah untuk menjaga marwah nagari.
Dalam pertemuan yang khidmat, Yuhandri, tokoh perantau Saruaso dari Dumai sekaligus Anggota DPRD Kota Dumai, menyampaikan pesan sarat nilai adat dan filosofi alam.
“Dalam basamo ado marwah, dalam rundiang ado jalan. Kito barumpuak bukan sakadar mancari ado, tapi manegakkan batang tarandam, manyambung tali nan ka putuih. Pulang Basamo bukan hanya pulang fisik ka ranah, tapi pulang batin ka akar sejarah,” ungkapnya.
Kata-kata itu membuat banyak yang menunduk haru, seakan mengingatkan bahwa sejauh apa pun melangkah, hati tetap tertambat pada tanah kelahiran.
Suasana semakin hangat ketika Ketua IWASA Pelalawan, Bakri, memberikan sambutan di tengah lingkaran kebersamaan.
“Dunsanak, awak basatu karano raso jo rundiang. Hari ko barasa alun ka tamuah, rindu awak tatambuik di ateh tikar nan satu. Moga Pulang Basamo nan ka datang indak hanya alek pulang kampuang, tapi alek mangukuhkan kekompakan rang Saruaso di perantauan,” ujarnya penuh harap.
Ia menegaskan bahwa musyawarah dan kebersamaan adalah rumah besar bagi perantau, tempat kembali ketika dunia rantau terasa sempit.
Diskusi berjalan hangat dan penuh persaudaraan, membahas persiapan teknis dan penyatuan langkah menuju Pulang Basamo Nasional. Tidak ada batas antara tua dan muda, semua duduk setara di atas tikar, di bawah pepohonan yang menjadi saksi tekad bersama membangun kampung.
Pertemuan ditutup dengan doa, lalu pelukan hangat dan janji untuk tetap terhubung dalam gerak yang sama.
Dalam diam, semua paham:
Perjalanan pulang bukan sekadar langkah kaki, tapi perjalanan batin menuju akar dan jati diri.
Karena alam takambang jadi guru, dan ranah tak pernah berhenti memanggil anaknya pulang.
Silaturahmi berakhir dengan doa dan harapan agar gelombang besar Pulang Basamo menjadi sejarah kebangkitan kekuatan perantau Saruaso di Riau dan Nusantara. Karena sejauh apapun melangkah, akar tak pernah memutus rindu pada ranah sendiri.
.png)

Berita Lainnya
Cegah Berita Hoaks Jelang Tahapan Pemilu 2024, Polda dan KPU Riau Gelar Deklarasi Bersama Insan Media dan Jurnalis
Bupati Pelalawan Tinjau Pembersihan Drainase Di Pangkalan Kerinci
Resmi Berstatus BLUD, Tiga Pelayanan Ini Jadi Andalan RSD Madani Pekanbaru
Suharmansyah: Kasus Perdata Terkesan Dipaksakan Penyidik ke Pidana
KONI Kehilangan Tokoh Pendekar yang Aktif Membina Perguruan Silat di Inhil
Pemkab Inhil Gesa Realisasi Kapal Roro Tembilahan– Batam
Di Inhil, Warga Belum Cukup Umur 17 Tahun Bisa Merekam e-KTP, Begini Caranya
Ternyata Sampah di Pelalawan Berpotensi Hasilkan Gas untuk Kebutuhan Rumah Tangga
Ada Pungli Retribusi Sampah, Pemko Pekanbaru Tempuh Jalur Hukum
Terang-terangan, UAS Ajak Masyarakat Bagan Siapi-api dan Pekaitan Rohil Pilih Cagubri Abdul Wahid
Pembangunan Jalan di Lokasi TMMD ke 111 Terus Dikebut
Dishub Pekanbaru Catat Ada 550 Juru Parkir Terdaftar