Ternyata Sampah di Pelalawan Berpotensi Hasilkan Gas untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Wakil Ketua I DPRD Pelalawan H. Syafrizal, SE didampingi anggota DPRD Pelalawan dari Fraksi PDI Perjuangan, Carles, S.Sos melakukan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras.

PELALAWAN (INDOVIZKA) - Ternyata sampah yang dihasilkan dari pembuangan rumah tangga masyarakat di Kabupaten Pelalawan sudah memiliki nilai ekonomis. Apalagi jika sampah ini dikelola, bisa menghasilkan gas untuk memenuhi kebutuhan memasak sebanyak 50 rumah. Hanya saja, untuk mewujudkan sampah menjadi gas memerlukan anggaran.

Hal ini terungkap saat Wakil Ketua I DPRD Pelalawan H. Syafrizal, SE didampingi anggota DPRD Pelalawan dari Fraksi PDI Perjuangan, Carles, S.Sos melakukan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, kemarin.

Turut serta mendampingi kunjungan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, Eko Novita, dan sejumlah staff.

Di lokasi TPA tersebut terlihat menggunung tumpukan sampah. Sampah-sampah ini berasal dari sisa sampah rumah tangga masyarakat se-Kabupaten Pelalawan, khususnya, dari Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kecamatan Pangkalan Kuras, yang memiliki jumlah penduduk lumayan banyak dari kecamatan lain.

Di lokasi TPA ini ditemukan pula berbagai jenis sampah, mulai dari botol-botol mineral dari plastik, termasuk tumpukan sampah organik maupun non organik. Bila diolah, akan ada nilai ekonomisnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Carles, usai melakukan kunjungan mengungkapkan saat ini kata dia berdasarkan penjelasan pihak DLH di lapangan, bahwa TPA sampah saat jika dikelola bisa menghasilkan gas untuk memenuhi kebutuhan 50 rumah masyarakat.

"Iya, berdasarkan penjelasan pihak DLH bahwa total sampah yang dikumpulkan di TPA Kemang ini bisa menghasilkan gas untuk mememenuhi kebutuhan rumah tangga sebanyak 50 rumah. Hanya saja, memerlukan anggaran, akan tetapi suatu saat nanti, bukan tidak mungkin bisa terwujud," bebernya.

Di sisi lain, kata dia, sampah-sampah ini nantinya bisa saja sedikit menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Bukan tidak mungkin, suatu saat nanti sampah ini bisa dikelola dengan baik, bisa saja mendatangkan PAD," tandasnya.






Tulis Komentar