Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Gajah Betina Tua Memasuki Perkebunan Warga di Riau
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Seekor gajah memasuki kawasan perkebunan warga yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Kawanan gajah ini diduga berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar mengatakan wilayah tersebut memanglah jalur atau wilayah jelajah gajah. Kendati demikian, Hansen mengatakan selama ini tidak ada terjadi konflik antara gajah dan manusia di wilayah tersebut.
"Mobilisasi gajah itu kan memang cukup tinggi, dan gajah ini memang sudah rutin di situ. Jadi memang perkebunan masyarakat ini merupakan HTR (hutan tanaman rakyat) yang dulunya sama-sama dikelola dengan PT RAPP, dan saat ini warga menanam sawit di sana. Dan perlu diketahui sawit ini tanaman yang disukai oleh gajah," cakapnya, Kamis (18/3/2021).
Hansen melanjutkan gajah yang mendekat ke perkebunan warga hanya satu ekor saja, dan gajah tersebut memiliki kelamin betina. Gajah tersebut diduga berasal dari kantong gajah yang ada di Tesso Selatan atau Tenggara, karena sudah tua gajah tersebut tidak agresif dengan kehadiran manusia.
"Ada satu ekor gajah betina yang usianya sudah tua. Kita juga sudah mendekati gajah itu dan tidak ada tanda-tanda agresif. Kita juga sudah mengajak kepala desa di sana untuk memantau dan mendekat ke gajah itu," jelasnya.
Status kawasan itu adalah hutan produksi, yang ditunjuk menjadi Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Ada juga sebagian yang dilewati gajah masuk Areal Penggunaan Lainnya (APL), namun sekitar itu pada umumnya status kawasannya adalah hutan produksi.
"Tetapi malah ditanami dengan sawit, artinya yang namanya itu kawasan hutan kalau ada satwa liar di sana, itu memang tempatnya," tegasnya.
Sejauh ini Hansen menjelaskan bahwa para petugas sudah rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana caranya jika ada kawanan gajah yang memasuki perkebunan warga atau lingkungan warga.
Selain itu tim dokter juga sudah melakukan pengecekan terhadap gajah tersebut, gajah betina tersebut diprediksi sudah berkisar 60 tahunan dan gajah betina tersebut juga sengaja memisahkan diri dari kawanannya.
"Kita sudah mendekati dengan jarak 15 meter dan tidak ada menunjukkan tanda agresif. Pola makannya juga masih tetap normal, namun kondisinya memang sudah agak kurus karena sudah tua," pungkasnya.
Berita Lainnya
Jelang Mudik Lebaran, Dishub Riau akan Pasang Spanduk Peringatan Rawan Kecelakaan
Tiga Rumah Sakit di Inhil Terima DAK Total Rp116 M
Disdukcapil Siak Siapkan Paket 7 In 1 Bagi Pengantin Baru, Apa itu?
Pemko Pekanbaru Keluarkan Surat Edaran, Begini Aturan Aktivitas Ibadah Bulan Ramadan
Rusunawa Rejosari Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Sudah Kosong
Pelaku Usaha Kucing-kucingan dengan Petugas. Pedagang: Kami Hanya Cari Makan Pak!
Tiga Warga Kampar Daftar Balon Ketum KONI
Sekda Pekanbaru Ungkap Lima Kepala OPD Terpapar Covid-19
Gubernur Syamsuar di Daulat Pembina BUMDes Riau
PDIP Beri Pendampingan Hukum untuk Amankan Kemenangan Adil-Asmar
Besok Siang, Pra UKW PWI Riau Angkatan XIX dan XX Digelar
Bayi Berusia 2 Hari Ditelantarkan Orang Tuanya di Panti Asuhan