Berhembus Isu Walikota Firdaus Ikut 'Gerbong' Demokrat Moeldoko

Ketua DPD Demokrat Riau, Asri Auzar dan kader bersama pasangan calon Firdaus-Rusli saat maju di Pilgub Riau 2018 silam.

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Fakta dan isu baru terus bermunculam terkait siapa saja kader Demokrat di Riau yang membelot dari barisan AHY ke gerbong Moeldoko yang terpilih dalam KLB belum lama ini.

Setelah 6 orang kader yang terkuak, diantaranya dua orang ketua DPC yang membelot, kini kencang isu berhembus bahwa Walikota Pekanbaru Firdaus yang masih terdaftar sebagai kader Demokrat juga berada di 'gerbong' Moeldoko.

Dikonfirmasi soal hal tersebut, Ketua DPD Demokrat Riau, Asri Auzar mengaku belum mendengar kabar tersebut. Namun ia mengatakan, jika pun hal tersebut benar, itu merupakan pilihan politik bagi masing - masing.

"Siapapun yang ikut (KLB) itu kehendak hati nurani, silahkah saja. Tapi tinggalkan patai Demokrat yang dipimpin Mas AHY," kata Asri Auzar.

Asri mengatakan bahwa ia tidak pernah berkomunikasi dengan Firdaus selama gonjang-ganjing KLB Demokrat. Dan jika memang benar Firdaus ikut gerbong tersebut, itu merupakan sikap pribadi Firdaus.

"Sampai saat ini juga saya tak ada berencana memanggil (Firdaus). Biarlah kisruh ini berakhir baru kita panggil. Saya baru ini mendengar kalau pak Firdaus ikut. Tapi kalau benar ikut, ya harus lepaskan partai Demokrat," cakapnya lagi.

Asri menguak fakta tentang nama Desmianto yang mana posisi terakhirnya menjabat Ketua Desk Pilkada DPD Demokrat Riau.

"Kalau Desmianto iya, benar ia pergi dan berada di gerbong KLB," tukas Asri.

Sebagaimana diketahui, Walikota Pekanbaru Firdaus, dua periode diusung Demokrat dan menang memimpin Pekanbaru.

Firdaus juga pernah menjabat sebagai ketua DPC Demokrat Pekanbaru. Namun, posisinya kemudian direbut oleh Agung Nugroho pada Muscab Demokrat se Riau pada tahun 2018 lalu.

Sebelumnya, Firdaus juga mundur dari Musda Demokrat pemilihan ketua, dimana Asri Auzar terpilih secara aklamasi pada tahun 2017 lalu.

Setelah kejadian Muscab dan Musda, Firdaua terlihat tidak begitu aktif dalam kegiatan - kegiatan yang dilakukan Demokrat.

Kemudian, pada 2019, sempat berhembus kabar bahwa Wako Firdaus akan berpindah baju menjadi kader PPP.

Pada Harlah PPP tahun 2019, Firdaus mengaku mempunyai kedekatan batin dan emosional dengan PPP. Hal ini tak terlepas dari duetnya ia bersama kader terbaik PPP Rusli Effendi dalam Pilgub 2018 lalu dan hingga kini masih menjaga hubungan baik.

"Hubungan saya secara pribadi dengan almarhum Azis Zaenal baik sebagai orang Kampar dan sama sama menjadi kepala daerah sangat baik dan erat," kata Firdaus.

Ia menerangkan, setelah sama - sama menjadi kepala daerah yang dilantik pada 2017 lalu, sudah ada perbincangan bagaimana membangun Riau kedepan dan soal kepartaian.

"Waktu itu beliau mengajak saya bersama sama ke PPP, walaupun beliau tahu saya adalah Demokrat, saat itu saya masih ketua DPC Demokrat Pekanbaru," cakap Firdaus lagi.

Yang jelas, sambungnya, perjuangan dan prinsip yang ia pegang dalam hidupnya adalah bagaimana menjadi orang baik. Ia mengakui bahwa garis garis partai PPP sejalan dengan filosofi hidupnya.

"Tinggal waktu saja menentukan, apabila saya berakhir di Demokrat pilihan utama saya adalah masuk PPP. Jika ditanya apakah hari ini saya sudah PPP, tentu secara administrasi belum, saya masih tercatat sebagai kader Demokrat," katanya.






Tulis Komentar