Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Ungkap Motif di Balik KLB Sibolangit, Moeldoko Minta Jangan Bawa-bawa Presiden
JAKARTA (INDOVIZKA) - Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Moeldoko mengungkap motif di balik terjadinya KLB, ditujukan untuk menyelamatkan bangsa dan negara kesatuan Indonesia (NKRI) dari pertarungan ideologis politik yang kuat di Pemilu 2024 mendatang.
Melalui keterangan tertulis di akun Instagram resminya @dr_moeldoko, pada Senin (29/3/2021), Moeldoko mengaku nekat mengambil resiko dalam pendaulatan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, tanpa sepengetahuan dari Presiden Joko Widodo dan keluarganya sendiri.
"Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini," kata Moeldoko dikutip INDOVIZKA.com.
Dijelaskannya, saat ini perpolitikan Indonesia sedang dihadapkan pada situasi yang khusus dalam pertarungan ideologis terstruktur oleh para elit politik.
"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024, pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman menuju Indonesia emas di 2045," katanya.
Bahkan hal itu juga cenderung telah membawa Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY, masuk andil di dalamnya. Sehingga sebagai salah satu langkah yang dipandang perlu dilakukannya untuk melemahkan ancaman itu, adalah dengan menarik kembali keluar Partai Demokrat.
"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Partai Demokrat. Jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat," paparnya.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu, mengatakan kedaulatan yang diberikan kepadanya karena kekisruhan di Partai Demokrat sudah terjadi, dan arah demokrasi di partai berlambang mercy tersebut mengalami pergeseran.
"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di tubuh Partai Demokrat," tegasnya.
.png)

Berita Lainnya
Dua Tokoh Inhil Dani-Ferry Bertemu, Ini Yang Mereka Dibicarakan
Pemuda LIRA: Dampak Manuver 5 Versi Ketua DPP KNPI, OKP di Bumi Melayu Riau Terpecah
Hadapi Pilkada Serentak 2024, PKB Riau Resmi Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
Mantan Politisi Gerindra Jadi Ketua PKB Kota Pekanbaru
Politisi PKB Sebut Risma Kandidat Kuat Gubernur DKI, Anies Terancam
Update Polling; Abdul Wahid Masih Teratas, Syamsuar Melejit Posisi ke-2
KPU Batalkan Paslon PDIP Pemenang Pilkada Bandar Lampung
H. Dani M Nursalam Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Inhil di Nasdem, PAN dan PDIP
Berpotensi Menangkan Pilkada Rohul, PAN Mantap Beri Dukungan untuk Hafith Syukri-Erizal
Datang Langsung ke Nasdem, Ferryandi Ajak Bersama Berlayar di Pilkada Inhil
Sidang Kedua Agenda Pembuktian Atas Dugaan Tindak Pidana Pileg Kades Pulau Permai
Antisipasi Covid-19, Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Riau Laporkan Perkembangan Terkini Lewat VC Se Indonesia