Banjir Akibat Pendangkalan Sungai, Pemko Pekanbaru Harus Bergerak Cepat

ilustrasi

PEKANBARU (INDOVIZKA) - Selain sistem drainase yang buruk, pendangkalan sungai diduga kuat menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Pekanbaru.

Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono, meminta Pemko Pekanbaru untuk terus-terusan menjalin komunikasi dengan kabupaten tetangga, Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Hal tersebut mengingat kewenangan pembersihan sungai terbagi-bagi.

"Harus ada singkronisasi antar kepala daerah, contohnya Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Jangan ada lempar tanggung jawab, kalau saling lempar tanggung jawab tidak ada solusinya," cakap Sigit, Jumat (9/4/2021).

Kendati demikian, politisi Demokrat ini menegaskan agar Pemko Pekanbaru tidak menunggu tanggung jawab dari Pemprov Riau, pemerintah pusat maupun kabupaten tetangga.

"Kalau dampaknya ke masyarakat Pekanbaru langsung dilaksanakan saja, tidak ada masalah. Kalau menunggu dari kabupaten lain hanyut Pekanbaru," jelasnya.

Sigit mencontohkan Sungai Sail yang sempat meluap beberapa pekan lalu sehingga banyak menimbulkan rumah warga tergenang, Sigit mengatakan bahwa sebenarnya Sungai Sail sejatinya adalah tanggung jawab pemerintah pusat.

Namun jika mengharapkan anggaran dari pemerintah pusat, dikhawatirkan ke depannya banjir di Pekanbaru akan semakin parah.

"Ini harus ada kebijakan, alat di PUPR Pekanbaru sudah ada. Jangan ada pembiaran karena selama ini dilakukan pembiaran, jangan menunggu kebijakan pemerintah lain tidak akan ada solusi," tutupnya.

Diberitakan sebelumya Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi mengatakan normalisasi drainase dan anak sungai mulai dilakukan di sejumlah wilayah.

Seperti yang dilakukan pihaknya pada Sungai Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, dan anak sungai yang berada di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya.

Pengerukan dilakukan pada anak sungai ini akibat terjadinya pendangkalan. Kemudian sejumlah drainase penghubung dilakukan normalisasi.

"Ada juga perbaikan gorong-gorong yang pecah. Kita ganti gorong-gorong yang sempit dan pembersihan sampah," jelasnya.

Kemudian yang mendesak saat ini, dikatakan Indra salah satunya normalisasi aliran Sungai Sail. Pasalnya, saat hujan deras tiba luapan air Sungai Sail membuat banjir pemukiman warga yang berada disekitar aliran sungai.

"Kalau Sungai Sail, di dalam masterplan sudah ada juga dirancang. Kita bicarakan dengan BWSS (Badan Wilayah Sungai Sumatra)," jelasnya.

Pada Sungai Sail ini terjadi penyempitan di beberapa titik. Diketahui dua titik yang berada tepat di belakang Perumahan Jondul dan Kuantan Regency mengalami penyempitan. Ia tak menampik penyempitan terjadi akibat ada salah satu bangunan yang menjorok ke daerah aliran sungai. Bangunan ini membuat bidang sungai menyempit.

"Ini kita koordinasi kan untuk normalisasi, ada yang dihimpit bangunan. Seperti Kuantan regency, kita lihat, kalau salah kita surati," jelasnya.






Tulis Komentar