1.108 Unit Rumah Terendam Banjir, Pemko Pekanbaru Klaim Tidak Ada Kerugian


PEKANBARU (INDOVIZKA) - Banjir yang melanda Kota Pekanbaru beberapa hari terakhir telah merendam 1.108 unit rumah warga. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengklaim tidak ada kerugian materil.

"Rumah 1.108 unit. Rumah ibadah nggak ada. Kerugian juga tidak ada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra, Ahad (25/4/2021).

BPBD mencatat, lokasi yang terendam banjir adalah Perumahan Mande Villa Jalan Cengkeh, Tangkerang Labuai, RT 001 RW 004, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Disini ada 98 KK dan 120 rumah terendam.

Kemudian, Jalan Lembah Raya (sungai batak), Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Disini 4 KK dan 4 rumah terdampak. Selanjutnya, Jalan Kesadaran, (Jalan Wicaksana,
Jalan As Sakinah Jalan Karya Cipta) Tangkerang Labuai, RT 001 RW 010, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Disini 160  KK dan 185 rumah terendam.

Lalu, Jalan Sakuntala gang Kencana V,
VI & VII, Tangkerang Utara, RT 015 RW Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru dengan 30 KK dan 45 rumah terendam. Kemudian, Jalan Pesantren, Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Disini 40 KK dan 60 Rumah terendam.

Di Jalan Gunung Raya gang Arrahman, Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru ada 80 KK dan 80 rumah terendam. Di Jalan Dwikora, Suka Mulia, Sail, Kota Pekanbaru ada 50 Kk dan 70 rumah terdampak. Kemudian, di Jalan Perkasa V Rw 08 (02 / 08) Kelurahan Bambu Kuning ada 119 KK dan 119 rumah terendam.

Selanjutnya, Jalan Beringin Kelurahan Sei Sibam Kecamatan Binawidya menjadi lokasi terparah dengan 350 KK dan 350 rumah terendam banjir. Kemudian,  Jalan Sakura Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya ada 55 KK dan 55 Rumah terendam. Terakhir, Jalan Kalianda Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan Raya ada 20 KK dan 20 rumah terdampak.

Zarman Chandra juga mengatakan, telah menyalurkan bantuan berupa sembako. Pemko menyerahkan memang hanya 10 paket per item. Sembako itu diserahkan ke dapur umum di 11 titik banjir.

"Memang 10 paket saja per item. Beras 10 karung, mie instan 10. Itu untuk dapur umum agar bisa dinikmati bersama-sama saat Ramadan ini," kata Zarman.

Zarman mengatakan, pemerintah menyalurkan sembako untuk 11 titik lokasi banjir yang terjadi sejak Kamis (22/4/2021) lalu. Bantuan itu merupakan simbolisasi dari rasa sayang pemerintah kepada warga.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga bertujuan untuk menstimulasi warga yang berekonomi mampu agar turut mengulurkan tangan.

"Kalau dilihat besarannya, bantuan itu hanya bentuk cinta kami, rasa sayang kami kepada masyarakat terdampak banjir. Kita juga ingin menstimulasi warga yang mampu, agar ikut berbagi di bulan yang baik ini, bulan Ramadhan," jelasnya.

Zarman juga menjelaskan, selain bantuan tersebut, BPBD sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pengobatan gratis. "Ini akan segera kita koordinasikan. Dalam beberapa hari ke depan akan gelar pengobatan gratis bagi korban banjir, karena di bulan puasa ini, mereka membutuhkan imunitas tubuh yang baik," jelasnya.

Ia juga mengungkap, kalau dilihat pengalaman lalu, air banjir akan surut dalam tiga hari. Itu pun jika tidak ada hujan. Ia juga menyebut, jika air surut akan membantu membersihkan lingkungan rumah korban banjir.

"Kalau tidak ada hujan lagi, dua hari atau tiga hari banjir ini sudah surut. Jika memang tidak ada kenaikan air lagi setelahnya, kita akan koordinasi dengan dinas Damkar, PUPR dan lainnya, untuk membantu membersihkan rumah atau lingkungan rumah," jelasnya.






Tulis Komentar