Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Kelalaian Pengelolaan Sampah di Pekanbaru
Agus Pramono Kembali Diperiksa Penyidik Polda Riau
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Agus Pramono, kembali diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, Rabu (28/4/2021). Agus dimintai keterangan terkait kelalaian pengelola sampah di Pekanbaru.
"Hari ini, mantan Kadis LHK (Agus Pramono) kami dipanggil lagi. Kami laksanakan pemeriksaan di Polda," ujar Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, Rabu (28/4/2021).
Pemeriksaan terhadap Agus Pramono merupakan yang kedua sejak kasus ditingkatkan ke penyidikan pada, Jumat, 15 Januari 2021. Pemeriksaan pertama dilakukan pada Senin, 18 Januari 2021.
Tidak hanya Agus Pramono, penyidik juga meminta keterangan
Adil Putra selaku mantan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah di DLHK Pekanbaru. "Mantan Kabid Adil juga diperiksa," kata Teddy.
Teddy menegaskan, pihaknya terus mengusut kasus kelalaian pengelolaan sampah ini, dan sudah meminta keterangan puluhan saksi-saksi. Namun, sejauh ini Polda Riau belum mengantongi tersangka dalam kasus tersebut. "Belum," ungkap Teddy singkat.
Dalam pengusutan perkara ini, penyidik telah meminta keterangan Walikota Pekanbaru, Firdaus. Sejumlah pejabat utama di Pemko Pekanbaru juga dipanggil, seperti Sekda Muhammad Jamil.
Muhammad Jamil memenuhi panggilan penyidik pada Senin, 1 Februari 2021, setelah dua kali mangkir. Pemeriksaan terhadap Jamil berlangsung selama lima jam.
Pemeriksaan juga dilakukan kepada Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomiaan Setdako Pekanbaru, Elsyabrina, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pekanbaru, Syoffaizal, dan Kabag Pemberdayaan, Erna Junita.
Penyidik juga memanggil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru, Ahmad, dan Kepala bidang dan sekretaris di DLHK juga tak luput dari pemariksaan.
Pengusutan perkara ini, berawal adanya tumpukan sampah di sejumlah titik pada ruas jalan di Kota Pekanbaru sejak awal Januari 2021. Tumpukan sampah mengeluarkan aroma tak sedap hingga meresahkan masyarakat.
Terjadinya penumpukan sampah karena kontrak kerja PT Samhana Indah dan PT Godang Tua Jaya selaku pihak ketiga dalam jasa angkutan sampah, telah berakhir sejak Desember 2020. Untuk sementara, pengangkutan sampah diambil alih DLHK Pekanbaru.
Dalam masa transisi itu, DLHK Pekanbaru melakukan pengangkutan sampah di 12 kecamatan. Namun, kinerja dinilai belum maksimal karena keterbatasan sarana dan prasarana.
Dalam kasus ini, bagi oknum yang bertanggung jawab atas kelalaian itu akan dijerat Pasal 40 dan atau Pasal 41 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Pasal 40 ayat 1 ancamannya 4 tahun penjara dan denda Rp100 juta. Sedangkan Pasal 41 ayat 1 ancamannya 3 tahun penjara dan denda Rp100 juta," tegas Teddy.***
.png)

Berita Lainnya
Tarif Tol Pekanbaru-Dumai Mulai Diberlakukan
Satnarkoba Polres Pelalawan Kembali Ringkus 2 Tersangka Peredaran Narkotika
Emak-Emak Diminta Jauhi Pinjol
Hasil Uji Swab Pasien PDP di Tembilahan Hulu yang Wafat 'Negatif'
Insentif Penggali Kubur Pasien Covid-19 Belum Dibayar
Kini Warga Siak Bisa Berobat Gratis Hanya Dengan KTP
Gubri Usahakan Wapres Resmikan Bank Riau Kepri Syariah
Ketum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang: Pembekuan Pengurus PWI Jabar Oleh HCB Tidak Sah
Staf Ahli Hadiri Pengukuhan DPD PKDP Kampar 2021-2026
20 Sekolah Swasta di Pekanbaru Ajukan Pembelajaran Tatap Muka
Pj Gubri Hadiri Business Matching 2024 Belanja Produk Dalam Negeri
Tiga Rumah Sakit di Inhil Terima DAK Total Rp116 M