Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Wisata Pekanbaru Membludak, Presiden Diminta Tegur Satgas Covid Pekanbaru
PEKANBARU (INDOVIZKA) - Larangan mudik lebaran di Pekanbaru tidak disertai oleh aturan yang sama untuk destinasi wisata. Akibatnya, kawasan wisata di Pekanbaru diserbu warga untuk mengisi libur lebaran. Dimana-mana, tujuan wisata di kota Pekanbaru padat merayap oleh pengunjung. Seperti yang saat ini tengah viral, video yang menyebar di Grup WhatsApp, terlihat lautan manusia menumpuk di salah satu tempat wisata di Kecamatan Rumbai.
Mereka tak lagi mengindahkan protokol kesehatan, penyebab berkembangnya virus corona.
Sayangnya meski rekaman video amatir itu sudah viral, tidak ada satupun dari tim gugus tugas yang tampak di lokasi wisata. Ketua Umum Pemuda Milenial Pekanbaru Teva Iris geram dan meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Jakowi untuk memberikan teguran keras pada tim gugus Pekanbaru.
"Saya sangat kecewa dengan pemerintah kota Pekanbaru, khususnya tim gugus tugas Covid-19 Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau. Saya selaku Ketua Pemuda Milenial Pekanbaru meminta masyarakat jangan berkerumunan, jauhi keramaian demi keselamatan kita dan keluarga. Tapi apa, masyarakat masih saja berkerumun dan tidak pakai masker," terangnya.
Apalagi menurut Teva, video wisata Asia Haritage Pekanbaru yang sudah tersebar luas di grup WhatsApp dan medsos tidak direspon oleh pemerintah dan tim gugus tugas.
" Saya beri apresiasi untuk pemerintah yang sudah membuka peluang berkembangnya virus Covid-19 di kawasan wisata. Semoga tidak terjadi klaster tempat wisata. Dan kalaupun ada klaster wisata, siapa yang harus bertanggung jawab dan dipersalahkan?, cetus Teva kepada wartawan, Minggu (16/05/21) pagi.
Dengan akan datangnya Presiden Republik Indonesia Jako Widodo ke Pekanbaru, Teva meminta presiden menegur Pemerintah Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau, karena sebagai zona merah, telah gagal melaksanakan protokol kesehatan.
"Kita sudah parah, jangan dibuat semakin parah akibat tidak tegasnya pemerintah. Tolong pak presiden dengarkan keluhan kami ini," pinta teva tegas.
Selain kawadan wisata, kata teva, beberapa titik di Kota Pekanbaru seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga terlihat kerumunan massa tanpa ada petugas yang mengawasi
Terakhir, Teva dengan tegas meminta pengelola mal dan cafe juga harus membatasi pengunjung. Tidak ada tebang pilih, jangan mydik saja yang dilarang, wisata dam nalnya juga dilarang. "Jangan sampai anggaran miliaran Rupiah untuk Covid-19 sia-sia saja. Dan lagi-lagi masyarakat yang jadi korban," tutup teva. **
.png)

Berita Lainnya
Bolu Panam, Oleh-Oleh Baru Khas Riau
Teras Daun Kuliner Rasa Enak Harga Kaki Lima
Persiapan Bali Sambut Wisatawan di Masa Libur Natal dan Tahun Baru
Destinasi Wisata Riau Padat Pengunjung Dimasa Libur Lebaran
Es Kopyor Jadi Pilihan Favorit Untuk Disantap Sembari Menikmati View Tepi Sungai
Pelaku Pariwisata Riau Tak Terlalu Khawatir Soal Omicron
Respons Sandiaga Uno Indonesia Jadi Negara Terindah Versi Majalah Time Out
Was-was Pengunjung Membeludak, Monas Batal Dibuka Hari ini
Disparporabud Inhil Ikut Berpartisipasi Dalam Perhelatan Keduri Riau 2023
Agustus 2022, Festival Pacu Jalur di Kuansing Bakal Kembali Digelar
Ikuti Pelatihan Desa Wisata, Disparporabud Inhil Minta Pemdes Kembangkan Potensi Yang Ada
Best Cafe Tongkrongan Favorit Generasi Milenial