Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Senjata Perang Israel Ditahan Pekerja Pelabuhan Pro-Palestina
INDOVIZKA.COM - Pekerja dermaga di kota Livorno, Italia barat berencana menahan proses pengiriman senjata yang ditujukan untuk Israel di tengah serangan Jalur Gaza.
Menyadur Press TV Minggu (16/05), pekerja pelabuhan di kota Livorno mengambil keputusan itu setelah mengetahui bahwa tanpa disadari mereka telah membantu salah satu operasi tersebut.
Para pekerja diberi tahu bahwa beberapa kontainer yang mereka muat ke kapal berisi senjata dan bahan peledak tujuan pelabuhan di kota Ashdod.
- Meskipun Dihadang Israel, 80.000 Jemaah Palestina Tetap Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa
- Aleix Espargaro Juarai MotoGP Inggris 2023
- WHO Peringatkan Setengah Populasi Dunia Berisiko Terjangkit DBD
- Declan Rice Resmi Bergabung Dengan Arsenal.
- Akan Meninggal Livepool, ini 6 Kandidat Calon Pengganti Jordan Henderson
Karena itu, mereka memutuskan untuk menghentikan proses pengangkutan kontainer, tulis surat kabar online Italia Contropiano pada hari Jumat.
"Senjata dan bahan peledak akan digunakan untuk membunuh penduduk Palestina yang sudah dilanda serangan hebat malam ini yang telah menyebabkan [kematian] ratusan korban di antara penduduk sipil, termasuk banyak anak-anak."
Pada Kamis, lusinan kendaraan lapis baja dibawa ke kota pesisir Genoa di Italia barat laut untuk dikirim ke wilayah pendudukan.
Para pekerja, yang berencana untuk menolak operasi pengiriman, juga mengutip kekhawatiran keamanan yang sah tentang bahaya yang melibatkan penanganan kontainer yang memuat senjata.
Serikat pekerja Italia yang pertama kali melaporkan penolakan mereka juga mengatakan bahwa buruh B / M juga akan mengadakan protes pro-Palestina di jalan-jalan Livorno pada hari Sabtu.
Protes itu akan diadakan "dalam solidaritas dengan penduduk Palestina dan untuk meminta segera menghentikan pemboman Gaza."
Unjuk rasa itu juga untuk mendesak penghentian penyitaan rumah-rumah Palestina, di mana mereka telah hidup di bawah pendudukan militer selama bertahun-tahun.
Hal ini mengacu pada upaya militer Israel awal bulan ini untuk memaksa keluarga Palestina keluar dari lingkungan Sheikh Jarrah di kota suci al-Quds di Tepi Barat yang diduduki Tel Aviv.
Berita Lainnya
Kantor Dibom Israel, Aljazirah: Ini Upaya Bungkam Jurnalis
Polda Sulsel klaim kasus korupsi ditangani meningkat
Total Kasus Corona Lampaui 236 Ribu, India Geser Italia
Meski Dilarang Pemerintah, Pelajar Muslimah India Istiqamah Berhijab
Anies Baswedan Diangkat Menjadi Anggota Dewan University of Oxford
WHO Serukan Pemimpin Negara Hentikan Lockdown untuk Mengatasi Covid-19
Alat Rapid Test Impor Tak Dipercaya, Pepaya Dites Hasilnya Positif
1 Syawal 1444 H di Timur Tengah Jatuh pada 21 April 2023
Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina
Meski Dilarang Pemerintah, Pelajar Muslimah India Istiqamah Berhijab
Peringatan HUT RI ke-79 di Kairo Pertama Kali Digelar di Luar Premis KBRI
Dolar AS Menguat Menyusul Pencalonan Jerome Powell di Periode Dua