Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Program Rumah Layak Huni di Riau Terancam Ditiadakan, Ini Penyebabnya
PEKANBARU, (INDOVIZKA)- Anggota DPRD Riau, Mardianto Manan mengaku kecewa karena program Rumah Layak Huni (RLH) di Riau terancam ditiadakan. Penyebabnya, diduga Pemprov Riau tidak mampu mengadopsi regulasi baru.
Ironinya, program RLH ini tahun 2020 lalu juga gagal diwujudkan Pemprov Riau, karena dari 3.000 unit rumah yang dianggarkan, hanya bisa direalisasikan kurang dari 200 unit. Pengurangan bajet disebut-sebut akibat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
" Terus terang kita kecewa kalau program RLH ini ditiadakan. Sebab ini salah satu program nasional untuk membantu masyarakat kurang mampu memiliki rumah yang layak untuk ditinggali," ujar
Anggota Komisi IV DPRD Riau ini.
Mardianto Manan menyesalkan karena program ini tidak bisa dilaksanakan lantaran Pemerintah Provinsi Riau diduga tidak mampu mengadopsi regulasi baru. Sesuai regulasi baru dari Kementerian Dalam Negeri, pengadaan RLH terbaru harus melalui pemerintah kabupaten dan kota.
"Kalau berdasarkan regulasi yang baru ini Pemprov tidak bisa lagi membangun RLH, kecuali menggunakan dana hibah," ujar Mardianto Manan Jumat (2 /7).
Sayangnya lagi, pemerintah kabupaten atau kota tidak memiliki nomenklatur untuk pengadaan RLH. Pemerintah daerah hanya memiliki nomenklatur untuk rehabilitasi rumah dengan anggaran maksimal Rp20 juta/unit rumah.
"Sementara anggaran untuk membangun RLH sekitar Rp 55-60 juta. JIka dipaksakan masuk nomenklatur rehabilitasi, anggarannya tak masuk, dan ini tentu saja jauh dari apa yang sudah dijanjikan pada mereka," papar Mardianto.
Ditiadakannya program RLH jelas mengecewakan masyarakat. Sebab RLH salah satu dari janji politik Gubernur Riau Syamsuar saat kampanye.
"Selain janji politik pak gubernur, banyak anggota dewan yang sudah menjanjikan pembangunan RLH pada konstituen mereka di dapil masing-masing. Sayang sekali kalau ditiadakan, kasihan masyarakat yang sangat harap rumah mereka akan dibangun," ujar Mardianto kecewa. **
.png)

Berita Lainnya
DCS Anggota DPRD Kampar Resmi Diumumkan, KPU Minta Masukan dan Tanggapan Masyarakat
Kabut Asap Selimuti Pekanbaru, Ternyata Kiriman Tetangga
Pemuda Muhammadiyah Minta Pemkab Inhil Tutup Tempat Hiburan Malam di Bulan Ramadhan
Kadiskan Kampar Siaga Lokasi Persiapan Menyambut Rombongan Komisi IV DPR RI di Koto Masjid
Maryanto SH Terpilih Sebagai Ketua FKWI Periode 2022-2025
Kadis DPM PTSP Riau Dampingi Gubri Berjumpa Dubes Arab Saudi
Sempat Kosong, Rusunawa Rejosari Kembali Disiapkan untuk Isolasi Warga Positif Covid-19
Ketua Bawaslu Inhil Ajak Masyarakat Lakukan Pengawasan Tahapan Pemilu
Permudah Layanan Pengaduan, Pemkab Siak Luncurkan Aplikasi SIP PUAN
Lepas 60 Atlet ke PON Papua, Wako Janjikan Bonus Hingga Rp 100 Juta bagi Peraih Emas
Meresahkan Warga Bengkalis, BBKSDA Pasang Kandang Jebakan Harimau
Pelanggar Prokes di Kampar Sidang di Tempat, Dendanya dari Rp10 Ribu Hingga Sanksi Sosial