Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Mengenal Dua Siklon Tropis dan Dampaknya pada Perairan Indonesia
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/74387870728-cuaca.jpeg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan keberadaan dua siklon tropis memberikan dampak tidak langsung pada kenaikan tinggi gelombang sejumlah perairan di Indonesia pada Kamis (2/12).
Dilaporkan, siklon tropis Nyatoh (990 hPa) terpantau di Laut Filipina dan memberikan dampak tidak langsung terhadap ketinggian gelombang di wilayah perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Kep. Halmahera, Laut Maluku, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.
Kemudian Siklon tropis Teratai (1000 hPa) terpantau di Samudra Hindia Selatan Banten memberikan dampak tidak langsung pada ketinggian gelombang di wilayah perairan barat Lampung - selatan Banten, Selat Sunda, Teluk Lampung bagian selatan dan Samudra Hindia barat Lampung - Jawa Barat.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Sementara, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, Selat Sunda, perairan selatan Banten, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua Barat.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang tinggi kewaspadaan masyarakat akan gelombang tinggi hingga 6 meter yang berpeluang terjadi di kawasan Laut Natuna Utara, perairan utara Natuna mulai Kamis.
Berlangsung hingga Jumat
Potensi tersebut diperkirakan berlangsung hingga Jumat (3/12), dan juga berdampak pada gelombang tinggi lainnya di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter juga berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTT, Laut Natuna, perairan selatan Kep. Wakatobi, Laut Banda timur Sulawesi Tenggara, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Bitung - Kep. Sitaro, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Banggai, perairan barat dan timur Kep. Hamahera, perairan utara Papua Barat - Papua.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, perairan utara Kep. Anambas, perairan Anambas - Natuna, perairan Subi - Serasan, perairan utara Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara dan Laut Halmahera, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Berita Lainnya
Pekerja Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Bakal Dapat BLT Rp1 Juta
Ternyata Oknum Polisi Pacaran di Mobil Dinas Adik Ipar Ahok
Buruan Urus, Ada Pemutihan Pajak Lagi, Biaya Balik Nama dan Sanksi Administratif Dibebaskan
Berikut 5 Daftar Bantuan Pemerintah Rencananya Diperpanjang hingga 2021
Abdul Wahid Minta Badan Informasi Geospasial Percepat Pemetaan Tata Ruang Nasional
Muhammadiyah Rayakan Idul Fitri Rabu 10 April 2024
Harga Sembako Mulai Naik, Ini Kata Ayat Cahyadi
NPWP Digabung ke KTP, Tak Semuanya Harus Bayar Pajak
KM Kelud Jadi Pilihan GP Ansor Gelar Kongres XVI di Atas Laut
Presiden Jokowi Akan Beri Gelar Pahlawan ke 4 Tokoh, Ada Usmar Ismail
Sistem Resi Gudang Solusi Masalah Petani saat Pandemi Covid-19
Pemerintah Dinilai Perlu Mengatur Toleransi di Bulan Suci Ramadan