Pilihan
AWG Kibarkan Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Raung
Pulanglah, Ali…
Pengimbasan RBD Berjalan Baik
Disdukcapil Pelalawan Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan
Fenomena Spirit Doll di Kalangan Artis, Waspada Dampak Buruknya
JAKARTA (INDOVIZKA) - Fenomena spirit doll atau boneka arwah tengah digandrungi publik figur di Indonesia. Mulai dari Ivan Gunawan, Ruben Onsu hingga Soimah ‘memelihara’ boneka yang menyerupai bayi dan batita itu dengan berbagai rupa.
Mereka memperlakukan boneka yang diberi aksesoris dari ujung rambut hingga ujung kaki itu seperti layaknya anak sendiri. Namun, boneka itu berbeda dengan boneka yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan.
Tren memelihara spirit doll ini berkembang sekitar tahun 2016 di negara Thailand dengan nama Luk Thep atau malaikat anak. Sebagian besar warga yang memiliki boneka arwah ini meyakini bahwa spirit doll tersebut memiliki kekuatan supranatural atau pembawa keberuntungan.
- Azizah Salsha Dituduh Selingkuh, Pratama Arhan: Sudah Lumayan Lama Saya Diam
- Isi Wasiat Dorce Gamalama Semasa Hidup soal 'Uruslah Aku'
- Enam Film dan Drama Korea Tayang Februari 2022 di Viu
- Putri Marino Bicara Sandwich Generation, dari Beban jadi Pengorbanan
- Salma Hayek Selfie Tanpa Makeup Ini Rahasia Wajah Glowingnyas
Dari persepktif kesehatan mental, Psikolog Intan Erlita mengatakan, fenomena spirit doll ini dikhawatirkan membuat si pemilik merasakan daya khayal yang berlebih. Dampaknya, bisa mengganggu mental orang tersebut.
"Ketika boneka tersebut diperlakukan seperti ngajak ngobrol kemudian merasa punya ikatan secara emosional berlebihan dikhawatirkan menganggap boneka itu hidup. Ini kan bahaya ketergantungan pada benda mati dianggap seolah-olah memiliki 'nyawa'," ujar mantan presenter olahraga ini saat dihubungi merdeka.com, Selasa (4/1).
Namun, lanjut Intan, tak menutup kemungkinan ada faktor lain yang melatarbelakangi para selebritis memelihara spirit doll tersebut. Salah satunya, mencari sensasi. Sebab, kata dia, sebagai selebriti harus memiliki sesuatu agar namanya tetap jadi perbincangan publik.
"Biar menjadi berita. Bisa saja di rumah, boneka tersebut dibiarkan begitu saja, kita juga enggak tak tahu. Begitu di depan kamera, bonekanya diperlakukan seolah-oleh seperti bayi atau anak," jelas dia.
Bahaya jika Spirit Doll jadi Tren
Intan mengatakan, fenomena tersebut bahaya jika menjadi tren. Sebab, kata dia, sesuatu yang dimulai dari selebritis biasanya menjadi tren.
"Biasanya selebritis punya fans. Khawatirnya, si selebritis ini tahu untuk 'ngerem' di kondisi seperti apa untuk fenomena ini, tetapi para fansnya kebablasan. Fans mereka kan dari berbagai kalangan pendidikan, ekonomi dan usia. Nanti para fans ini menganggap menjadi hal wajar boneka diperlakukan berlebihan seperti itu," jelas dia.
"Ini yang bahaya jika mereka memiliki daya khayal masing-masing dan menganggap itu hal yang benar, padahal hal yang keliru," tambah dia.
Poinnya, kata Intan, sesuatu yang berlebihan nanti efeknya akan negatif. Intan menyampaikan, masyarakat harus tegas memutuskan fenomena spirit doll ini baik atau buruk ke depannya. Mumpung masih di awal.
"Mungkin saja, ada orang-orang dewasa yang sebenarnya menyukai main boneka. Jika sebelumnya mereka menyembunyikan, tetapi tren ini berkembang, akhirnya mereka berani tampil. Ini bisa mempengaruhi sekitarnya. Contohnya, hal yang biasa di Jepang ada orang yang menikah dengan boneka. Karena sebelumnya terjadi pembiaran akan hal itu," tegas dia.
Tanggung Jawab Inner Circle
Untuk mengetahui seseorang itu bisa disebut memiliki kelainan bisa dilihat dari intensitas. Intan menuturkan, hal yang wajar jika anak-anak usia 5 atau 6 tahunan bermain boneka dan mereka berimajinasi menjadi ibu dari boneka tersebut.
"Berkembangnya usia ke dewasa, tidak main lagi. Karena mereka sudah bisa membedakan antara kehidupan nyata dan imajinasi. Namun jika usia sudah matang tetapi perilakunya seperti anak kecil tersebut, maka harus ada pemeriksaan lebih lanjut," ujar Intan.
"Kadang-kadang orang dengan gejala psikis, orang tersebut tak menyadari bahwa dia berbeda. Tapi orang sekitarnya menyadari kalau orang tersebut perilakunya aneh. Jadi seharusnya inner circle-nya yang memberitahu. Ketika dia mempunyai perilaku aneh dan inner circlenya menganggap normal maka dia merasa biasa," tambah dia soal dampak buruk spirit doll.
.png)

Berita Lainnya
Tips Pilih Hadiah Hari Valentine buat Pacar, Bestie, Keluarga, atau Siapa Saja
Namanya Kembali Dicatut untuk Penipuan, Baim Wong Angkat Bicara
Sidang Vonis Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie Kembali Digelar 11 Januari 2022
Fokus Kasus Prostitusi CA, Polisi Belum Jadwalkan Pemanggilan Artis Lain
Kabar Duka, Pedangdut Imam S Arifin Meninggal Dunia
Enam Film dan Drama Korea Tayang Februari 2022 di Viu
Tujuh Fakta Inspiratif Tommy Kurniawan Pasca Hijrah
Ria Ricis dan Teuku Ryan Daftar Nikah ke KUA, Dokumen Lengkap Hanya Tunggu Waktu
Azizah Salsha Dituduh Selingkuh, Pratama Arhan: Sudah Lumayan Lama Saya Diam
Sehidup Semati, Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Dimakamkan dalam Satu Liang
Raffi Ahmad Geser Deddy Corbuzier, Ini 5 Youtuber dengan Penghasilan Bulanan Tertinggi
Ibu Kandung Hamil Usai Nekat Nikahi Putranya, Alasannya Tak Masuk Akal!