Pilihan
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Senam Inhil Sumbang Medali Emas Perdana di Porprov X Riau
Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Target Investasi Asing Naik 30 Persen
![](https://indovizka.com/assets/berita/original/74971272749-genjot-pertumbuhan-ekonomi-pemerintah-target-investasi-asing-naik-30-persen.jpg)
JAKARTA (INDOVIZKA) - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia optimis target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini dapat tercapai. Untuk itu, dia menargetkan investasi asing tahun ini bisa naik 30 persen.
"Tahun 2022, target investasi kita Rp 1.200 triliun, ini beban besar," kata Bahlil dalam acara Penghargaan Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021 kepada Kepala Daerah, Jakarta, Rabu (16/2).
Dia menjelaskan, naiknya target investasi tersebut sebagai salah satu syarat pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai level di atas 5 persen. Mengingat kontribusi investasi asing untuk perekonomian nasional cukup besar.
- PWI Riau Tuan Rumah HPN 2025 Diharapkan Melibatkan Generasi Muda
- Ingin Mengubah Status di KTP Sangat Mudah, Begini Caranya
- Kapan Pelantikan Anggota Dewan Terpilih 2024? Cek Jadwalnya
- Gugatan Hasil Pilpres 2024 Ditolak MK, Begini Respons Tim Hukum Anies
- Senin Pagi, MK Bacakan Putusan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Untuk itu, dia meminta para kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat, khususnya dalam mendorong hilirisasi produk sumber daya alam Indonesia untuk menghasilkan nilai tambah. Dia tak mau ada lagi bahan mentah yang diekspor sebelum diolah di dalam negeri.
"Jangan ekspor barang mentah, kita hentikan tahun ini mulai dari nikel," kata dia.
Sementara itu, tahun ini akan ada pabrik CATL dan LG di Halmahera Timur yang akan mengelola nikel. Sebagian hasil hilirisasi tersebut akan diolah di kawasan industri Batang, Jawa Tengah. Hilirisasi tersebut merupakan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem baterai mobil listrik.
"Kita bikin Indonesia sebagai negara industri," kata dia.
Dia menambahkan, langkah yang diambil Indonesia ini bukan tanpa resiko. Tidak sedikit negara yang menentang kebijakan yang diambil pemerintah ini, semata tak ingin melihat Indonesia menjadi negara maju.
"Banyak negara yang bikin Indonesia tidak maju, tapi kita harus kasih lampu hijau. Indonesia ini negara berdaulat, bisa bangun kebijakan dan kemandirian untuk negaranya," tandasnya.
Berita Lainnya
Yuk, Ketahui Cara Hitung Besaran kWh dari Setiap Pembelian Token Listrik PLN
Walikota Dumai Intruksikan Dinas Terkait Pantau Harga Pokok Jelang Ramadhan
Bazar Minyak Goreng Murah Diserbu Warga Tembilahan
Presiden Jokowi Instruksikan 2,6 Juta Warga Indonesia Terima BLT Pengalihan Subsidi BBM
Transaksi Bazar UMKM BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival Riau Tembus Rp3,08 Miliar
Masyarakat Keluhkan Minyak Goreng Rp14.000 per Liter Sulit Didapat
Per 3 Desember, Dana PEN Baru Terserap 68,8 Persen
Harga TBS Sawit Kemitraan Swadaya di Riau
Walikota Dumai Intruksikan Dinas Terkait Pantau Harga Pokok Jelang Ramadhan
Jangan Kaget, Mulai Besok WhatsApp Tak Bisa Dipakai di Ponsel Ini
Lion Air Kembali Buka Penerbangan Domestik, Calon Penumpang Harus Penuhi Syarat Ini
Warga Mengeluh Sulit Dapat Gas LPJ 3 Kg, DPRD Pekanbaru Sebut Disperindag dan Pertamina Harus Tanggungjawab