Kadiskes Riau Tegaskan Kasus Hepatitis Misterius Belum Ditemukan di Riau

Kadiskes provinsi Riau, Zainal Arifin

PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin, menegaskan bahwa kasus hepatitis akut misterius yang menjangkiti anak usia di bawah 16 tahun belum ditemukan di Riau.

Meski begitu, Zainal mengakui bahwa beberapa waktu yang lalu pihaknya sempat menduga beberapa kasus pasien hepatitis adalah hepatitis misterius, namun dugaan itu dibantah oleh hasil pemeriksaan laboratorium.

"Kalau hepatitis biasa ini kan dari dulu memang sudah ada. Artinya terdeteksi bahwa kasus yang kita temukan itu buka hepatitis misterius yang kita risaukan," kata dia, Selasa (24/5/2022).

Zainal menjelaskan bahwa penyakit hepatitis yang sudah ada selama ini dikategorikan menjadi hepatitis A, B, C, D dan E. Namun penyakit hepatitis akut ini menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tidak termasuk ke dalam lima kategori yang sudah ada karena penyebabnya masih belum diketahui atau misterius.

Tapi kita tetap memantau untuk mengantisipasi perkembangan kasus ini. Karena ketika ditemukan satu kasus yang dicurigai, tim rumah sakit akan melakukan uji laboratorium," ujarnya.

Untuk sampel kasus yang dicurigai sebagai hepatitis misterius, terang Zainal, akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Dalam SE itu disebutkan bahwa kasus hepatitis akut misterius pertama kali terjadi di Inggris Raya dengan 10 kasus anak usia 11 bulan hingga 5 tahun. Kasus itu kemudian menyebar di beberapa negara Eropa dan juga telah masuk ke Indonesia.

Juru bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril menyatakan ada 16 kasus diduga hepatitis akut misterius di Indonesia. Bertambah dua kasus dari laporan sebelumnya per Minggu (21/5/2022) yakni 14 kasus.

"Kumulatif ada 35 kasus (pasien gejala hepatitis akut), yang disingkirkan itu ada 19 dan saat ini ada 16 yang diduga kasus hepatitis akut berarti yang belum diketahui ini," sebut Syahril dalam konferensi pers Selasa (24/5/2022).






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar