Riau Gantikan Bali sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021?


INDOVIZKA.COM- Indonesia tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Salah satu aspek yang menjadi perhatian ialah kesiapan venue pertandingan.

Indonesia, khususnya PSSI, awalnya mengajukan 10 stadion sebagai calon venue, yaitu Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Pakansari, Stadion Manahan, Stadion Mandala Krida, Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Stadion Patriot, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Jakabaring, dan Stadion Wibawa Mukti.

Namun, dalam perjalanannya PSSI menambah satu kandidat lagi. Stadion Utama Riau mengajukan diri siap bersaing untuk menjadi venue Piala Dunia U-20 2021.

“Tidak dipaksakan, kok. Riau yang mengajukan diri dengan memberikan surat kepada kami. Kami sudah melihat ke sana,” tutur Mochammad Iriawan, Ketua Umum PSSI.

Dengan demikian, PSSI mesti bersurat lagi ke FIFA soal penambahan satu calon venue itu. Nantinya, FIFA yang akan memilih enam dari 11 stadion tersebut.

Rencananya, FIFA mulai inspeksi pada akhir Maret mendatang. Melihat hal itu, PSSI dan Menpora berharap progres renovasi 11 stadion itu sudah mencapai 30 persen.

“Kami menunggu kedatangan FIFA pada Maret. Kementerian PUPR akan merenovasi itu. Semoga bisa 30 persen biar FIFA lihat. Jadi, Oktober dan November kami bisa lihat apakah sudah maksimal pembangunan yang ada,” kata Iriawan saat bertemu Menpora.

Di tengah persiapan itu, muncul isu tak sedap dari Bali. Kabarnya, pemerintah Bali tak menyanggupi untuk dimasukkan menjadi kandidat salah satu kota penyelenggara Piala Dunia U-20 2021.

Ketidaksanggupan tersebut bukan berkaitan dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta, melainkan soal pembangunan lima lapangan latihan. Meski demikian, PSSI tetap akan meninjau dulu ke Bali untuk melihat tingkat kesulitannya memenuhi standar FIFA.

“Kami akan bicara dengan kepala daerah mengapa dari pengelola tidak sanggup. Informasi sementara lapangan latihan tidak ada di sekitar stadion. Yang ada itu jaraknya jauh, seperti di Kuta. Jarak dari Gianyar ke Kuta itu sekitar 1,5 jam," kata Iriawan.

Padahal, ketentuan (FIFA) harusnya cuma 30 menit saja jaraknya. Kami lihat apakah Bali mampu membangun lapangan di sekitar Stadion Kapten I Wayan Dipta. Tentunya, kami akan lihat dukungan APBD.” 






[Ikuti Indovizka.com Melalui Sosial Media]


Tulis Komentar